Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Sopir Pariwisata Bali Laporkan Praktik Ilegal WNA: Tamu Jemput Tamu
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Wayan Widiasa, seorang sopir pariwisata di Bali, melaporkan praktik ilegal yang dilakukan oleh Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja sebagai sopir untuk wisatawan asing, kepada DPRD Provinsi Bali.
Widiasa mengaku kerap menyaksikan tindakan tersebut di Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan merasa terganggu karena hal itu mengurangi kesempatan kerja bagi sopir lokal.
Widiasa menuturkan bahwa dirinya sangat terkejut dengan pemandangan tersebut, di mana tamu-tamu asing melakukan praktik "tamu jemput tamu," di mana mereka bertindak sebagai sopir bagi wisatawan lain.
“Imigrasi kemana saja, (saya melihat) tamu jemput tamu, jeruk makan jeruk pak, saya sampai kaget,” ujar Widiasa saat beraksi dalam Forum Perjuangan Driver Pariwisata di Wantilan DPRD Bali, Senin (6/1/2025).
Menanggapi laporan tersebut, Ketua DPRD Provinsi Bali, Dewa Made Mahayadnya atau Dewa Jack, memerintahkan Komisi I dan III DPRD Bali untuk segera melakukan inspeksi mendalam (sidak) terkait praktik ilegal tersebut. Dewa Jack berjanji bahwa tim dari DPRD akan turun langsung ke Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk memantau dan memastikan kebenaran laporan itu.
“Kami akan ke bandara dulu, Komisi I dan III, ketua fraksi juga ikut coba intip benarkah ada tamu jemput tamu,” ungkap Dewa Jack. Ia menambahkan, jika terbukti ada pelanggaran, pihak DPRD Bali akan berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk menindaklanjuti masalah ini.
Lebih lanjut, Dewa Jack juga menyampaikan bahwa fokus awal akan dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Namun, jika ditemukan bukti lebih lanjut, sidak akan diperluas ke daerah-daerah wisata lainnya. “Kami akan proses kalau itu terbukti. Kami akan pantau juga daerah wisata dan tujuan wisata,” tambahnya.
Selain itu, dalam aksi yang sama, Forum Perjuangan Driver Pariwisata juga menyampaikan keluhan mengenai situasi transportasi di Bali yang dinilai semakin buruk, termasuk masalah terkait pembatasan kuota taksi online yang juga mempengaruhi penghasilan sopir lokal. (sumber: suarabali.id)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 744 Kali
Pedagang Pasar Kumbasari Cemas Tukad Badung Meluap Lagi
Dibaca: 709 Kali
Salak Karangasem Resmi Jadi Warisan Pertanian Dunia versi FAO
Dibaca: 654 Kali
Halloween di Bandara Ngurah Rai Usung Mitologi Bali
Dibaca: 648 Kali
ABOUT BALI
					Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
					Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
					Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
					Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem