Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Cegah Stunting, Posyandu Ibu dan Balita Hadir di Lapas Kerobokan
BERITABALI.COM, BADUNG.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Kerobokan meresmikan Pos Layanan Terpadu (Posyandu) Ibu dan Balita Berdikari 04 sebagai upaya nyata dalam pencegahan stunting di lingkungan pemasyarakatan.
Peresmian ini dilakukan oleh Ketua Umum Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS), Ny. Anna Reynhard.
Ny. Anna Reynhard yang juga menjabat sebagai Duta Anti Stunting Pemasyarakatan Pusat, menekankan bahwa kehadiran Posyandu ini merupakan bagian dari komitmen nasional Pemerintah Republik Indonesia untuk menangani dan mencegah stunting pada anak.
"Masalah stunting adalah tanggung jawab bersama dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi dan membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia," ujar Ny. Anna Reynhard.
Pembangunan Posyandu ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam penanganan stunting, terutama di lingkungan pemasyarakatan. Ny. Anna berharap pencegahan dan penanganan stunting ini tidak hanya menyasar putra-putri petugas pemasyarakatan, tetapi juga anak-anak dari warga binaan.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, dalam sambutannya menyatakan, peresmian Posyandu ini adalah bentuk kepedulian dan komitmen kami untuk mendukung program Pemasyarakatan Zero Stunting di seluruh wilayah Bali.
"Kami berharap seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis di wilayah Bali dapat mencontoh langkah ini,” ungkapnya.
Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Maulidi Hilal, menambahkan bahwa Posyandu Ibu dan Balita Berdikari 04 di Lapas Kerobokan ini adalah bagian dari proyek percontohan. Sebelumnya, Posyandu serupa telah diresmikan di Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung (Berdikari 01), Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang (Berdikari 02), dan Lapas Kelas IIA Tangerang (Berdikari 03).
Dengan diresmikannya Posyandu ini, diharapkan seluruh pihak, termasuk Kemenkumham dan pemangku kepentingan lainnya, dapat bersinergi untuk mencapai target Zero Stunting di lingkungan pemasyarakatan. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa anak-anak, baik dari warga binaan maupun petugas, mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/maw
Berita Terpopuler
Pedagang Pasar Kumbasari Cemas Tukad Badung Meluap Lagi
Dibaca: 138 Kali
Halloween di Bandara Ngurah Rai Usung Mitologi Bali
Dibaca: 102 Kali
1.000 Personel Amankan Kejuaraan Dunia Vovinam di Buleleng
Dibaca: 87 Kali
Korban Hanyut di Ubud Ditemukan Tewas di Sukawati
Dibaca: 68 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem