logo logo

The next-generation blog, news, and magazine theme for you to start sharing your stories today!

The Blogzine

Save on Premium Membership

Get the insights report trusted by experts around the globe. Become a Member Today!

View pricing plans

New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Terdakwa Kasus Pungli UPPKB Cekik Mengaku Bagi-bagi Amplop ke Oknum Polisi dan Media

Senin, 22 Januari 2024, 18:11 WITA Follow
image

beritabali/ist/Terdakwa Kasus Pungli UPPKB Cekik Mengaku Bagi-bagi Amplop ke Oknum Polisi dan Media.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Mantan Koordinator Satuan Pelayanan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor atau UPPKB Cekik Gilimanuk I Made Dwi Jati Arya, diadili dalam sidang pemeriksaan terdakwa dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) pungutan liar (pungli), Senin (22/01) di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Denpasar.

Dalam pengakuannya di ruang sidang, Ia mengaku uang pungutan yang disetorkan komandan regu untuk membeli (DP) beberapa kendaraan roda empat dan roda dua di antaranya CB 400 dan CRF dengan kisaran total harga ratusan juta. Selain itu, terdakwa juga mengaku untuk merenovasi rumah orang tua dan membangun gazebo Rp400 juta dan merenovasi rumah saudaranya.

Terdakwa mendapat Rp160 juta per bulan. Dari uang tersebut, terdakwa menganggarkan Rp90 juta per bulan untuk atensi. Uang atensi itu diberikan ke oknum kepolisian.

Kata dia, saat itu mengaku diberikan ke Kanit Patroli sebesar Rp500 ribu dan 5 amplop terpisah (tidak disebutkan angka-red) ke Kanit Sabara serta sisanya lagi 9 jutaan rupiah ke sejumlah awak Media yang tidak disebutkan namanya.

Sebelumnya, ia mengaku ada Rp90 juta, untuk uang atensi. Namun setelah dicecar majelis Heriyanti, Nelson, dan Soebekti, jumlah itu kemudian turun menjadi hanya belasan juta rupiah. Tetapi, salah satu saksi yang dihadirkan sebelumnya, mengaku hanya menyerahkan dana atensi ke oknum polisi saja.

Bahkan termasuk soal biaya kegiatan keagamaan atau upacara, terdakwa mengatakan diambil dari pungutan uang yang didapat. Selain itu juga diambil dari pungutan uang sukarela ke sejumlah anak buahnya.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/maw



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami