Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comBubur Mengguh Makanan Khas Bali yang Jarang Diketahui
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Jika kita ditanyai mengenai makanan khas Bali maka yang terfikirkan mungkin sate lilit, Ayam Betutu dan Sambel Matah. Namun taukah kamu jika di Bali ada salah satu olahan bubur yang merupakan makanan tradisional. Makanan ini bernama Bubur Menguh.
Bubur mengguh yang berasal dari Desa Teja Kula, Buleleng, Bali Utara. Jika dilihat dari tampilannya, bubur mengguh khas Bali memiliki kemiripan dengan bubur ayam yang biasa dijumpai di Jakarta. Namun, ada beberapa hal yang membedakan pada racikannya.
Bubur mengguh terbuat dari bahan dasar berupa beras dan santan. Kemudian diberi kuah ayam bertekstur kental. Kuah kental itu terbuat dari campuran bumbu, merica, ketumbar, kemiri, kunyit bakar, garam, bawang merah, bawang putih dan cabai yang dihaluskan.
Bumbu tersebut kemudian dihaluskan dan ditumis. Lalu dicampur dengan kaldu bubuk, lengkuas dan daun salam yang dimasak hingga aromanya keluar. Sementara untuk toppingnya berupa ayam suwir dan kacang. Biasanya bubur ayam disantap dengan pelengkap seperti sate telur, sate usus atau sate ati ampela.
Namun berbeda dengan bubur mengguh yang disajikan dengan urap. Urapnya terdiri dari kacang panjang, tauge dan kelapa. Nah, hal tersebutlah yang menjadi pembeda antara bubur ayam dan bubur mengguh.
Bubur mengguh juga tidak menggunakan daun seledri seperti bubur ayam. Bukan hanya sekadar makanan bubur mengguh memiliki arti penting bagi masyarakat Bali.
Bahkan bubur tradisional ini selalu menjadi hidangan setiap ada pelaksanaan upacara adat yang bersifat sakral. Meskipun kini bubur mengguh sudah dapat dinikmati bebas karena banyak ditawarkan oleh warung-warung makan.
Bubur mengguh khas Bali memiliki cita rasa yang terbilang unik. Rasanya perpaduan antara pedas dan gurih. Biasanya bubur mengguh disantap saat sarapan atau saat cuaca dingin.
Reporter: bbn/tim
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
