search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
TPA Mandung Overload, Ini Jurus Bupati Sanjaya Atasi Sampah
Jumat, 17 September 2021, 23:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/TPA Mandung Overload, Ini Jurus Bupati Sanjaya Atasi Sampah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Soal pengelolaan sampah di Tabanan hingga detik ini masih belum menemukan pola yang efisien. 

Jika, alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung rusak, niscaya akan terjadi tumpukan sampah di masyarakat karena tidak terangkut. Tabanan masih mengandalkan TPA sampah di Kecamatan Kerambitan yang nyaris overload ini. 

Sementara itu, Bupati Sanjaya bersama jajarannya terus memutar otak untuk mengatasi masalah ini. Salah satu upaya yang gencar dilakukan, yakni pengelolaan sampah berbasis sumber di desa dan desa adat. Bahkan, Sanjaya menargetkan di tahun 2022 mendatang, seluruh desa akan memiliki TPS3R dan dibangun di 90 Desa di kabupaten Tabanan. 

“Dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos atau TPS3R pada tahun 2021 sudah mencapai 43 Desa (32%) dengan pendanaan dari APBD dan dana desa di Tabanan,” terangnya dalam koordinasi pimpinan daerah se-Bali dengan Gubernur Bali, Jumat (17/9).

Bupati Sanjaya juga mengatakan, sejumlah kendala masih ditemui dalam upaya pengentasan sampah seperti  biaya operasional TPS3R dari dana desa yang masih dinilai minim, pemilihan sampah berbasis sumber yang belum optimal, serta sulitnya mendapat tenaga kerja dari desa yang bersedia untuk mengelola TPS3R. Termasuk, Tabanan saat ini belum memiliki teknologi pengelolaan sampah untuk pembuatan kompos yang berkualitas dan terstandarisasi. 

“Kendala inilah yang jadi perhatian khusus kami di Tabanan untuk terus ditingkatkan sehingga program pengolahan sampah berbasis sumber bisa terealisasi dengan baik nantinya,” ujarnya. 

Tak hanya penyediaan TPS3R, nantinya juga akan dirancang kegiatan esktrakulikuler untuk anak PAUD, SD dan SMP sebagai upata menumbuhkan karakter dan jati diri Kerti Bali. Termasuk juga akan mengarah pada pertanian organik untuk komoditi padi, kopi, manggis. 

“Kami juga akan lakukan pendataan nilai-nilai kearifan lokal, situs dan ritus melalui data guna desa yang presisi,” terangnya.

Seperti diketahui, sejak berhenti melakukan pengiriman sampah ke TPA Suwung, Badung sekitar tiga tahun silam, kabupaten Tabanan selama ini memaksimalkan TPA Mandung . Hanya saja dengan ketersediaan lahan dan sarana prasarana yang berusia tua dan kerap rusak, menyebabkan kondisi TPA  kian memprihatinkan. Pemkab  Tabanan pun hanya bisa mengandalkan keberadaan TPS 3R di tiap-tiap desa termasuk juga pengolahan sampah berbasis sumber.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Tabanan, I Made Subagia menjelaskan, banyak faktor menyebabkan pengolahan sampah belum maksimal. Mulai dari rendahnya kesadaran masyarakat melakukan pemilahan dari sumber, sampai dengan faktor ketersediaan lahan yang dimiliki desa untuk bisa membangun TPS 3R. 

Alhasil, DLH pun tidak bisa berbuat banyak, apalagi volume sampah tiap harinya yang masuk ke TPA Mandung sekitar 90 ton perhari. Disatu sisi, rencana perluasan lahan sekitar 2 hektar untuk mengatasi overload terpaksa distop lantaran keterbatasan anggaran daerah.

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami