Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Konflik PNI dan PKI Terkait Kepemilikan Tanah Garapan

Sejarah Kelam G30S 1965 di Bali (7)

Sabtu, 11 September 2021, 11:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi: gede hartawan/Konflik PNI dan PKI Terkait Kepemilikan Tanah Garapan

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Permusuhan antara PNI dan PKI diperuncing oleh konflik soal kepemilikan tanah garapan. 

Pada 1965, salah satu onderbow PKI yakni Barisan Tani Indonesia (BTI) kerap melakukan aksi perambahan hutan di daerah Yeh Embang, Jembrana

Perambahan itu tidak mendapat sanksi apapun dari pemerintah, bahkan terkesan dibiarkan.

Pada suatu suatu ketika, massa BTI melakukan aksi besar-besaran pembabatan hutan di kawasan Gunung Prapat Agung, di ujung paling barat Pulau Bali, di bagian selat Bali yang paling sempit. 

Hutan di satu gunung itu langsung gundul dalam satu hari. 

Protes pun datang dari seluruh lapisan masyarakat Bali, namun tidak ada tindakan apapun dari pemerintah.

Beberapa hari setelah aksi BTI, Persatuan Tani Nasional Indonesia (Petani) yang berafiliasi dengan PNI melakukan tindakan serupa dengan merambah hutan lindung sepanjang jalan antara Cekik dan Sumber Kelampok.

Ribuan orang dari berbagai ormas simpatisan PNI menebang hutan, mengubah kawasan yang tadinya padat pepohonan menjadi gundul. 

Gerakan pembabatan hutan besar-besaran ini merupakan aksi tandingan terhadap aksi yang dilakukan onderbow PKI. 

Pemerintah tak berbuat apapun untuk mencegah aksi brutal dari kedua belah pihak yang bertikai. 

Rasa permusuhan yang makin membara itu tinggal menunggu waktu untuk meledak. 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami