Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comKonflik PNI dan PKI Terkait Kepemilikan Tanah Garapan
Sejarah Kelam G30S 1965 di Bali (7)
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Permusuhan antara PNI dan PKI diperuncing oleh konflik soal kepemilikan tanah garapan.
Pada 1965, salah satu onderbow PKI yakni Barisan Tani Indonesia (BTI) kerap melakukan aksi perambahan hutan di daerah Yeh Embang, Jembrana.
Perambahan itu tidak mendapat sanksi apapun dari pemerintah, bahkan terkesan dibiarkan.
Pada suatu suatu ketika, massa BTI melakukan aksi besar-besaran pembabatan hutan di kawasan Gunung Prapat Agung, di ujung paling barat Pulau Bali, di bagian selat Bali yang paling sempit.
Hutan di satu gunung itu langsung gundul dalam satu hari.
Protes pun datang dari seluruh lapisan masyarakat Bali, namun tidak ada tindakan apapun dari pemerintah.
Beberapa hari setelah aksi BTI, Persatuan Tani Nasional Indonesia (Petani) yang berafiliasi dengan PNI melakukan tindakan serupa dengan merambah hutan lindung sepanjang jalan antara Cekik dan Sumber Kelampok.
Ribuan orang dari berbagai ormas simpatisan PNI menebang hutan, mengubah kawasan yang tadinya padat pepohonan menjadi gundul.
Gerakan pembabatan hutan besar-besaran ini merupakan aksi tandingan terhadap aksi yang dilakukan onderbow PKI.
Pemerintah tak berbuat apapun untuk mencegah aksi brutal dari kedua belah pihak yang bertikai.
Rasa permusuhan yang makin membara itu tinggal menunggu waktu untuk meledak.
Reporter: bbn/tim
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
