Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Setra Desa Kelating Tabanan Tergerus Abrasi Mencapai 15 Are

Senin, 3 September 2018, 20:20 WITA Follow
Beritabali.com

nod

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Sekitar 15 are setra atau lahan kuburan milik Banjar Dukuh dan Dangin Pangkung, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Tabanan tergerus abrasi. Abrasi terjadi karena terjangan gelombang laut Selatan dan diketahui terjadi sejak bulan Juli ketika terjadi gelombang tinggi. “Dari 40 are luas setra, yang tergerus akibat gelombang tinggi sekitar 15 are dengan panjang 25 meter dan lebar  60 meter,” jelas Mangku Prajapati, Jro Mangku Subadi pada Senin ( 3/9).

Menurut Jro Mangku Subadi, gelombang tinggi juga telah memporak porandakan 10 warung yang ada di wilayah Desa Kelating. Dulu abrasi juga pernah menerjang setra tapi tidak seluas abrasi yang terjadi saat ini. 

Mangku Subadi mengungkapkan di setra masih ada 15 sawa yang masih dikubur dan belum diaben. Apabila tidak segera ditangani 15 sawa tersebut dikhawatirkan ikut tergerus  abrasi. Apalagi jarak dari sawa yang dikubur dengan pinggiran setra tinggal 15 meter. "Terkait kondisi ini kami juga was-was apalagi bila gelombang tinggi menerjang khawatir kuburan ikut hanyut," kata Mangku Subadi.

Jero Mangku Subadi mengakui kondisi ini juga menyulitkan krama membawa wadah jenazah. Mengingat dampak abrasi ini menyebabkan areal pintu masuk setra sedikit menanjak. "Sebelum gelombang tinggi menerjang, areal ini datar tetapi akibat abrasi jadi sedikit menanjak," ujarnya.

Sekertaris Desa Kelating, I Made Semandi mengaku khawatir, karena apabila gelombang pasang kembali terjadi maka kondisi akan semakin parah. "Kami khawatir sekarang, karena ketika gelombang kembali tinggi kondisi ini bisa parah," jelasnya. 

Semandi akan segera melaporkan ke BPBD Tabanan mengenai abrasi tanah setra yang disebabkan karena gelombang tinggi tersebut. “Wakut itu baru 10 warung saja yang dilaporkan  ke BPBD Tabanan. Sedangkan tanah setra yang abrasi akan segera dilaporkan dengan harapan mendapatkan penanganan dari pihak BPBD Tabanan,” ungkapnya. [bbn/nod/mul]

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami