search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tujuh Startup Bali Raih Rp. 2,6 Milyar Dana Hibah Ristek Dikti
Rabu, 28 Maret 2018, 13:35 WITA Follow
image

Beritabali.com/gus

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mengucurkan dana hingga Rp 2,6 miliar bagi 7 perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi dan 4 Inkubator Bisnis (Inbis) asal Bali yang mengikuti Program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT) 2018.

[pilihan-redaksi]
Ketujuh startup dan empat Inbis tersebut, yaitu Inbis Swastika Bali Shanti yang mendampingi startup Bulung Bali dan Terasi Vegan dengan total perolehan dana hibah sebesar Rp. 868,599,000,-, kemudian Inbis LPPM Universitas Udayana, yang mendampingi startup BSF Family Farm dan Ron Kosambi dengan total penerimaan dana hibah Rp. 858,805,250,-, berikutnya Inbis STIKOM Bali yang mendampingi Amacall dan CraftiGo! dengan total penerimaan dana hibah Rp. 500,000,000, dan yang terakhir, Inbis Primakara yang tahun ini hanya meloloskan 1 startup yaitu PT. Farmindo Teknologi Nusantara untuk pendanaan lanjutan tahun lalu sebesar 418,456,000,-.

Dana yang diterima tersebut sepenuhnya untuk menjalankan inkubasi, termasuk juga di dalamnya untuk kegiatan promosi serta bantuan untuk memproses legalitas usaha.

Sebagaimana diketahui Kemristekdikti tiap tahun menyalurkan hibah ke startup-startup melalui Inbis. Inkubator bisnis sendiri adalah lembaga/institusi yang memberikan suatu program yang didesain untuk membina dan mempercepat keberhasilan pengembangan bisnis melalui rangkaian program permodalan yang diikuti oleh dukungan kemitraan/pembinaan elemen bisnis lainnya dengan tujuan menjadikan usaha tersebut menjadi perusahaan yang profitable, memiliki pengelolaan organisasi dan keuangan yang benar, serta menjadi perusahaan yang sustainable, hingga akhirnya diharapkan berdampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian nasional.

Ketua Inkubator Bisnis Swastika Bali Shanti, J. Wahyu N. Joshua, saat ditemui beritabali.com di Kantor Inbis di kawasan Hayam Wuruk Denpasar (28/3) menyampaikan bahwa penilaian startup dalam program IBT 2018 ini tidak semata-mata dilihat dari sisi aspek bisnis dan teknologi dari startup namun juga dari sisi kesiapan inkubator bisnis yang akan mendampingi mereka.

"Dalam penjurian tahun ini, selain juri menyeleksi startup, kami selaku pengelola inkubator bisnis juga diseleksi, dan tahun ini, startup yang lolos berhak memilih inbis yang akan mendampingi mereka," jelas Joshua.

Inbis Swastika Bali Shanti yang baru berdiri tahun lalu merupakan satu-satunya inbis di Bali yang berbasis komunitas yaitu dibawah pengelolaan Koperasi Jasa Swastika Bali Shanti, bukan dibawah pengelolaan perguruan tinggi.

Sementara itu, Irwan, Founder Terasi Vegan menyampaikan rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada Inbis Swastika Bali Shanti yang telah mendampingi selama penyusunan proposal hingga presentasi di Jakarta.

“Terimakasih buat Inbis Swastika Bali Shanti, disini saya bisa mendapatkan pendampingan yang sangat baik hingga lolos sebagai salah satu penerima hibah dan ini sangat saya butuhkan untuk pengembangan usaha saya,” ujar Irwan yang basis usahanya di Jembrana ini.

Lebih lanjut Joshua menyampaikan bahwa ada kegiatan berikutnya yang harus diikuti seluruh menerima hibah, baik startup maupun inbis.

[pilihan-redaksi2]
"Setelah menerima surat keputusan penerimaan dana hibah, tanggal 9 - 14 April nanti, seluruh startup dan inbis akan mengikuti Pelatihan Business Camp di Jakarta," jelas Joshua.

I Putu Agus Swastika, M.Kom, Ketua Koperasi Jasa Swastika Bali Shanti yang membawahi inbis Swastika Bali Shanti  menyampaikan bahwa tujuan program IBT adalah untuk menstimulasi inkubator bisnis, dalam hal penguatan peran Inkubator dan penumbuhan startup yang dibina untuk menjadi Perusahaan Pemula Berbasis teknologi yang sukses.

"Kami berterimakasih kepada Kemenristek Dikti, dengan lolosnya 2 startup ini, berarti kami yang baru berdiri ini sudah dipercaya untuk melakukan pembinaan pengusaha pemula dan semoga kami bisa turut serta menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang berdaya saing seperti yang diprogramkan Presiden Jokowi,"pungkas Agus Swastika. (bbn/Gus)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami