Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Kredit Macet Ratusan Miliar di BPD Bali, Kejati Bali : Kasusnya Jalan Terus
Senin, 11 Desember 2017,
08:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pihak Kejaksaan Tinggi Bali menyatakan akan terus memproses kasus kredit macet di BPD Bali senilai hampir Rp 200 miliar.
"Kasusnya jalan terus, kami (Kejati Bali) terus bekerja, kasus ini masih terus berproses," jelas Kasi Penkum dan Humas Kejati Bali, Edwin Beslar, di Denpasar, saat dikonfirmasi (8/12).
Edwin menegaskan, pihaknya tidak mau masyarakat Gaduh dengan kasus yang mencuat di Bank BPD Bali ini.
"Kini sudah ada muncul penjelasan dari pihak BPD Bali dan juga OJK, jadi biarkan kami bekerja dulu, kami tidak mau ada gaduh di masyarakat, nanti jika sudah ada hasilnya, pasti akan kami sampaikan," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Aspidsus Kejati Bali, Polin O Sitanggang.
"Kasus ini masih dalam proses, akan dipercepat penanganannya,semoga bisa cepat tuntas,"ujarnya.
Terkait kasus di Bank BPD Bali ini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah mengatakan tidak ada pembobolan uang nasabah sebesar Rp 200 miliar di BPD Bali seperti yang diberitakan media.
Menurutnya, BPD Bali hanya mengalami kredit macet pada 2 debitur sebesar Rp 179 miliar. Walaupun demikian, hal ini sudah diakui oleh BPD Bali sebagai kerugian. Kemudian, aset dari 2 debitur ini sudah masuk tahap pelelangan. Jika berhasil terjual maka ini justru akan menjadi keuntungan untuk bank ini.
[pilihan-redaksi]
"Menurut kami tidak ada pembobolan, kalau pelemahan memang iya," katanya, Rabu (6/12/2017).
Hizbullah menyebutkan BPD Bali sama sekali tidak sedang bermasalah sehingga dapat dipastikan dana masyarakat Bali yang tersimpan di sana aman.
"Gak perlu risau dengan banknya," sebutnya.
Menurutnya, BPD Bali sama sekali tidak bermasalah, justru yang bermasalah adalah managemen didalamnya.
Dia juga mengakui bahwa saat ini ada penggantian direksi BPD Bali. Ada 5 calon yang sudah diajukan. Kelima calon tersebut merupakan orang baru dan tidak ada direksi lama yang diajukan kembali oleh pemegang saham yang merupakan pemerintah Bali.
"Kami mengharapkan akan ada orang yang mampu memimpin BPD Bali sebab masih banyak orang Bali yang bagus, pintar, dan ahli," katanya.
Sementara Humas BPD Bali, A A Made Agung dalam keterangan persnya di Denpasar, Selasa (5/12), menyatakan, menyikapi adanya kredit-kredit non lancar yang tengah berproses di BPD Bali, berbagai upaya-upaya penyelesaian tengah dilakukan seperti dengan penagihan, restrukturisasi kredit, penjualan agunan dibawah tangan, dan lelang agunan.
[pilihan-redaksi2]
"Terkait posisi kredit PT. KCPP, Khusus untuk kredit macet PT. KCPP tujuan kredit untuk pembangunan hotel, dimana saat ini hotel sudah beroperasi. Proses awal pengajuan kredit PT. KCPP dilakukan pada awal Agustus 2014 dan pencairan kredit bertahap, terakhir tanggal 23 Januari 2015. Pada saat ini, hotel tersebut sedang dalam pengurusan dan pemberesan oleh pihak kurator karena dalam posisi pailit sesuai Putusan Nomor 10/PKPU/2015/PN.NIAGA.SBY tanggal 15 Agustus 2016," ujar Agung.
Sedangkan untuk kredit PT. HBP disebutkan, proses awal permohonan kredit pada Januari 2012 dan pencairan kredit bertahap, terakhir tanggal 15 April 2013. Penyelesaian kredit telah dilakukan dengan dua kali lelang sehingga sisa pokok kredit menjadi sebesar Rp 29,8 Miliar dan saat ini sedang dilakukan proses untuk lelang berikutnya.
"Penyaluran kredit atas kedua debitur tersebut diatas, telah memenuhi prosedur internal Bank BPD Bali dan tidak ada pembobolan. Kami pastikan bahwa dana masyarakat aman di Bank BPD Bali," tandasnya.
Menurutnya, tingkat kesehatan Bank dalam predikat 2 (sehat) mencerminkan kondisi Bank secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari penilaian faktor profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas, dan permodalan yang secara umum baik.
Posisi kredit sebesar Rp 16.302 Miliar dengan komposisi Lancar Rp 15.518 Miliar, dalam perhatian khusus Rp 359 Miliar, Kurang lancar Rp 66 Miliar, Diragukan Rp 55 Miliar, Macet Rp 304 Miliar.
"Apabila terdapat kelemahan, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan. Pasalnya merujuk pada predikat 2 (sehat) dan GCG selayaknya BPD secara performa tergolong bank dengan performa sehat dan GCG," tutup Agung.
Sebelumnya, Senator atau anggota DPD asal Bali, Gede Pasek Suardika, mendukung upaya pihak kejaksaan yang sedang membongkar kasus dugaan pembobolan Bank BPD Bali dengan nilai fantastis Rp 200 Miliar.
"Saya mendukung langkah Kejati untuk membongkar tuntas. Selamatkan uang Rakyat Bali,"tegas Pasek, saat dikonfirmasi Beritabali.com. [bbn/psk]
Berita Premium
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
01
02
03
04
05
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3032 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025