Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Gas Elpiji Bersubsidi Langka di Jembrana

Jumat, 6 Oktober 2017, 07:00 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com, Jembrana. Ketersedian gas bersubsidi 3 kg kembali sulit didapat masyarakat di Jembrana. Terlihat Kamis (5/10) pagi, puluhan warga harus mengantri selama berjam-jam untuk menunggu kedatangan elpiji bersubsidi tersebut.
 
Kondisi ini kemudian memicu harga gas di warung-warung pengecer dari harga HET dipangkalan Rp14.500 kini meningkat menjadi Rp18.000 hingga Rp20.000 per tabungnya.
 
[pilihan-redaksi]
Seperti yang terjadi di pangkalan gas elpiji SPBU No. 54.822.13, jalan Sudirman Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Kamis (5/10). Puluhan warga mayoritas pemilik warung harus mengantri dari jam 07.00 wita guna mendapatkan gas elpiji 3 kg. Akibat antrian tersebut hampir 1 jam lebih ratusan tabung gas elpiji pun ludes diserbu warga yang didominasi oleh para pengecer ini.  
 
"Semenjak gas 3 kg jatahnya dikurangi kelangkaan sudah mulai terjadi, Memang sudah langka sekarang gas elpiji yang 3 Kg, dijatah cuma 4 tabung gas per hari. Bahkan sebulan sebelumnya sempat harus mendaftar dulu dari pukul 01.00 WITA, baru nanti bisa ikut antrean mulai pukul sampai pukul 10.00 WITA," ungkap I Ketut Tamba (58), seorang pengecer gas elpiji dari Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana.
 
Sementara Manager SPBU No. 54.822.13, Iskandar Alfan mengakui adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg yang mulai terjadi sekitar sebulan belakangan ini. Menurutnya, kelangkaan gas ini terjadi lantaran adanya pengurangan jatah atau pasokan gas elpiji 3 Kg dari pusat yang didistribusikan ke Bali.
 
"Setiap harinya, kata dia, pihaknya mendapat pasokan gas elpiji 3 kg sebanyak 560 tabung. Untuk kepentingan pemerataan pihaknya memberlakukan sistem penjatahan. Untuk masing-masing rumah tangga dialokasikan jatah gas elpiji 3 kg sebanyak 1 sampai 2 tabung saja. Sedangkan untuk para pengecer jatahnya lebih banyak yakni maksimal 4 tabung per hari," imbuh Iskandar Alfan. [jim/wrt]
logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami