Transportasi Massal di Bali Jauh dari Kata Layak
Senin, 24 Oktober 2016,
10:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Badung. Bicara transportasi massal di Bali khususnya di wilayah Bali Selatan tentu jauh dari kata layak. Pasalnya, transportasi publik dinilai masih kurang berbanding lurus dengan pertumbuhan jalan yang terbilang sangat minim.
Untuk itulah, kedepannya tetap ada peluang lebar dalam pengembangan transportasi publik di Bali. Hal tersebut diungkapkan General Manager (GM Blue Bird Group Area Bali-Lombok Blue dr. I Gede Putu Panca Wiadnyana, MKK., dalam seminar "Peluang dan Tantangan Transportasi Bali Mendatang" di Kampus Fakultas Teknik Universitas Udayana (Unud) di Jimbaran, Badung.
"Bali belum merata pertumbuhannya dan masih terpusat di Badung dan Denpasar," ucap Panca dalam seminar yang merupakan rangkaian HUT ke-32 Fakultas Teknik Mesin Unud.
Badung dan Denpasar yang umum disebut Bali Selatan dengan populasi yang padat dan sebagian besar adalah kaum urban menjadi peluang dan tantangan tersendiri dalam bidang transportasi.
"Untuk Blue Bird sendiri melihat hal tersebut sebagai sebuah peluang dan tantangan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ungkapnya.
Menurut Panca, berdasarkan riset pertumbuhan kelas menengah dengan penghasilan Rp 7 juta sampai Rp 15 juta pertumbuhannya begitu luar biasa di Indonesia.
Bila tidak di antisipasi lewat angkutan publik yang baik, maka semua kelas menengah di Indonesia akan menggunakan kendaraan pribadi, ujung-ujungnya jumlah kendaraan melonjak dan terjadi kemacetan di mana-mana.
"Ini juga menjadi tantangan dan peluang bagi pemerintah dalam menyediakan transportasi massal yang baik," terangnya.
Selain itu, kata Panca, begitu juga populasi orang tua di Bali yang lebih banyak di banding anak mudanya. Ini juga menjadi peluang dan tantangan dalam menyediakan transportasi yang memberikan bantuan untuk konsumen berkebutuhan khusus.
"Untuk di Blue Bird sendiri sudah melakukan hal tersebut," tandasnya.
Dalam dunia transportasi konsumen kini sudah tidak terikat dengan jarak. Bahkan, lanjut Panca, setiap hari ekspektasi konsumen selalu berubah.
"Jadi, dalam melihat tantangan dan peluang transportasi Bali ke depan tentu juga pemangku kepentingan atau pengusaha harus berpikir dari sudut pandang konsumen," pungkasnya.[bbn/bbk/psk]
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025