Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Perdagangan Penyu di Bali Berkedok Upacara Agama
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Perdagangan penyu di Bali terjadi karena para pelaku sering menggunakan kedok keperluan upacara agama sebagai alasan. Kondisi ini merugikan bagi citra pariwisata Bali, apalagi penyu telah ditetapkan sebagai satwa langka dan dilindungi.
Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya dalam keteranganya di Renon (22/1/2013) berharap para pelaku perdagangan penyu tidak lagi menggunakan kedok upacara agama sebagai alasan untuk memperdagangkan penyu secara illegal. Mengingat penggunaan penyu untuk upacara agama harus melalui persetujuan dari desa adat dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Belum lagi penggunaan penyu untuk upacara agama juga hanya khusus untuk upacara besar yang kegiatannya dalam setahun hanya satu kali.
“Jadi sepanjang itu direkomendasikan oleh adat itu boleh, bisa saja mengambil di penangkaran , tetapi kalau itu perdagangan itu salah, harapan kita dari pihak kepolisian lebih intensif,” papar Made Arjaya. Made Arjaya berharap kepolisian bertindak tegas terhadap oknum-oknum yang memperdagangkan penyu secara illegal dan menggunakan kedok upacara agama.
Reporter: bbn/mul
Berita Terpopuler
Karyawan Studio Tatto Gantung Diri Sambil Live TikTok di Kos Denpasar
Dibaca: 9164 Kali
Pesan Terakhir Pelajar SMP di Denpasar yang Tewas Gantung Diri
Dibaca: 7127 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem