Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Kantor BPR Legian Kuta Diteror Bom
BERITABALI.COM, BADUNG.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Legian Kuta di Jalan By Pass Ngurai Rai, Kuta, Badung, Bali, Senin (6/8) sore diteror bom. Teror tersebut pertama kali diterima oleh salah satu customer service BPR, Ni Made Risky Rafinda Putri.
Ancaman bom itu sempat membuat panik para karyawan bank sehingga mereka berlarian keluar gedung. "Semua petugas bank berhamburan dan setelah saya tanya satpam, katanya ada ancaman bom," ujar Wayan Nuada, pedagang kaki lima yang berjualan di samping lokasi.
Teror bom pertama kali diterima Risky sekitar pukul 14.55 WITA. Dalam telpon itu, pelaku bersuara pria mengatakan telah meletakkan bom di dalam gedung. Rizky yang ketakutan akhirnya menyampaikan hal itu kepada atasannya untuk melaporkan kepada pihak kepolisian."Teror itu disampaikan melalui telepon," ungkap Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar I Wayan Sunartha, Senin (6/8) petang.
Pihak kepolisian yang menerima laporan lalu meneruskannya ke Gegana Polda Bali. Sekitar pukul 16.35 WITA, Tim Gegana Polda Bali tiba dan langsung masuk melakukan penyisiran dan menseterilkan seluruh areal gedung BPR yang di teror bom tersebut. Seluruh karyawan bank diperintahkan menjauh dari gedung dengan radius minimal 100 meter. "informasi yang mengatakan ada membahayakan. Karyawan takut lalu menghubungi polisi. Kami langsung menghubungi Gegana. Kamipun langsung ke sana," imbuh Sunartha.
Sekitar satu jam melakukan penyisiran, tim Gegana tak menemukan benda mencurigakan seperti yang disampaikan penelpon gelap itu. "Kami tidak menemukan benda mencurigakan apapun seperti disampaikan peneror melalui telepon. Dan tidak ada benda yang kami amankan. Tidak ada barang bukti apa-apa, karena teror disampaikan hanya melalui telepon.
Setelah ditelusuri oleh Gegana tidak ada apa-apa," jelas Sunartha. Pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan hingga kini belum mengetahui motif di balik teror tersebut. Sunartha mengaku pihaknya kini tengah memokuskan untuk menelusuri dan mempelajari rekaman pembicaraan pelaku melalui nomor penelepon gelap tersebut.
"Entah itu orang iseng atau bagaimana, serius atau tidak serius, kami harus serius. Tidak boleh karena si penelepon main-main, kemudian kami lengah. Dari informasi data, nomor penelepon itu akan kami telusuri. Dari situ, identitas diharapkan pelaku bisa terungkap," tegas Sunartha mengakhiri.
Reporter: bbn/rob
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
