Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Rumah Pensiunan Jenderal Dirampok

Senin, 4 Mei 2009, 16:05 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Garong tak pandang bulu. Rumah pensiunan Letjend /Har TNI AD, Profesor Dr. I Wayan Mertha Sutedja Mulyadininigrat Sip, SH, Ded, Ph.d di Jalan Kartini Gang IVA/4 Denpasar, Senin (04/05) pagi, disasar tiga perampok berclurit.

Setelah menyekap pembantu dan istri sang jenderal, Ida Ayu Ari Kusuma Wardani (67), perampok kabur membawa perhiasan emas, jam tangan dan uang tunai.

Peristiwa perampokan yang terjadi sekitar pukul 10.00 Wita sangat cepat dan sistematis. Tiga perampok satu persatu masuk ke rumah korban yang saat itu dijaga Wardani dan pembantunya, Nyoman Kerthi (35). Sementara sang jenderal sedang bekerja sebagai pemilik Yayasan Kertha Wisata, di Renon.

“Mereka berpura-pura menanyakan nama mandor Supri, yang bekerja disini,” jelas Kerthi yang sudah 7 tahun mengabdi di rumah sang Jenderal itu.

Siapa mandor itu ? Sekilas, dari informasi, lantai dua rumah sang Jenderal sedang direnovasi. Sehingga banyak buruh proyek yang bekerja disana. Diduga, tiga perampok sengaja datang untuk mencari mandor Supir, sekadar mengelabui korbannya.

Dalam peristiwa itu, tiga perampok sudah berada di teras rumah korban. Wardani tidak curiga sama sekali. Karena seperti biasanya, banyak buruh yang datang kesana.

Wardani sempat berbaik hati dan menyuruh pembantunya (Nyoman Kerthi) untuk menyiapkan tiga cangkir kopi untuk tamunya.

“Saya disuruh ibu buat kopi karena ada tiga tamu di depan. Ibu kira buruh baru, yang akan bekerja merenovasi lantai dua,”ucap perempuan setengah baya asal Bangli itu.

Usai membuat kopi, Nyoman Kerthi pergi mengambil pasir. Maksudnya, pasir itu akan digunakan untuk menutupi kotoran anjing yang berserakan di halaman rumah. Sampai di situ, begitu kembali, Kerthi sudah tidak melihat 3 tamunya di teras rumah.

Saat bekerja, Kerthi dipanggil salah seorang perampok yang mendadak nongol di depan pintu. Kerthi disuruh masuk dengan alasan dipanggil oleh majikan (Wardani).

Wanita itu menurut saja dipanggil. Apa lacur, begitu masuk dan membelakangi, tiga pelaku langsung membelit leher saksi dengan celurit. Pelaku refleks menyeret saksi untuk masuk ke ruangan kamar, yang biasanya dihuni sang Jenderal.“Di kamar sudah ada ibu, tangannya diikat.Tangan dan kaki saya diikat, mulut saya dilakban,” bebernya.

Perampok mengobok-obok sejumlah kamar. Sedikitnya, 10 cincin disikat, serta jam tangan dan uang tunai Rp 250 ribu. Perampok kabur setelah mendengar Wardani menjerit meminta tolong.

Setelah pelaku pergi, Wardani dan Kerthi berusaha membuka ikatan dan keluar dari kamar. Kasus ini tengah ditangani aparat kepolisian Polsek Denbar.“Masih didalami. Saksi saksi dilokasi sudah diperiksa untuk mengejar pelakunya,”ujar Kapolsek Denbar AKP IB Mantra. 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami