Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Cari Solusi, Bukan Adu Komentar

Singaraja

Minggu, 8 Februari 2009, 16:51 WITA Follow
Beritabali.com

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Sejumlah warga Buleleng akhirnya mulai bersuara terkait masalah pengembangan Danau Buyan yang menimbulkan pro dan kotra. Sejumlah komponen warga buleleng menginginkan sebuah solusi bukan saling adu komentar tentang investasi di Danau Buyan.

Minggu (8/2) siang di Ranggon Sunset Pantai Penimbangan, sejumlah komponen masyarakat yang tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan dan tokoh masyarakat melakukan urun rembug dalam sebuah diskusi terbatas. Dari hasil urun rembug itu tercetus enam poin pernyataan sikap.

“Konsisten dan komit dalam perjuangan membangun Buleleng, mendukung adanya investasi untuk kemajuan dan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali Utara. Pengembangan kawasan hutan dan Danau Buyan jangan di intervensi dengan kepentingan politik dan kelompok tertentu. Mendukung kebijakan pemerintah kabupaten Buleleng terkait kehadiran investor di Buleleng,” ungkap Putu Agung Pasek Dibia Atmaja dari Garda Buleleng Mengutip kesepakatan sejumlah komponen warga Buleleng.

Sementara pada poin kelima dan keenam kesepakatan tersebut, Warga Buleleng secara tegas menyatakan adanya perbedaan pandang terhadap pengembangan kawasan hutan dan Danau Buyan.

“Kami masyarakat Buleleng siap mencari solusi dan masyarakat Buleleng siap mengawal mengawasi segala bentuk investasi yang berdasarkan Tri Hita Karana. kesepakatan ini kita cari bersama untuk mengakhiri polemik yang berkepanjangan dan ini merupakan kesepakatan dari elemen masyarakat Buleleng yang peduli terhadap jalannya pembangunan di Buleleng,” tegasnya.

Sejumlah komponen masyarakat Buleleng yang terdiri dari PHRI, KNPI, Garda Buleleng, PHDI Kabupaten Buleleng, Pemuda Demokrat, Pemuda Muhamadiyah, GP Ansor, Desa Pakraman Pancasari dan sejumlah tokoh masyarakat Buleleng sepakat untuk duduk bersama mencari solusi terhadap persoalan yang ada ketimbang ‘melawan’ komentator.

”Mari kita duduk bersama mencari solusi, bukan rame-rame berkomentar tanpa memberikan solusi teradap persoaslan yang mendasar dari pengembangan kawasan hutan dan Danau Buyan tersebut, sehingga kita bisa mensejahterakan masyarakat Bali tanpa mengusik kesucian daripada tempat-tempat yang disucikan,” tegas Ketua PHRI Buleleng, Dewa Ketut Suardipa.


Menurut rencana, pernyataan sikap Warga Buleleng tersebut akan ditindak lanjuti dengan mengirimkan kepada Gubernur Bali, DPRD Bali dan instansi serta lembaga terkait. Dengan adanya pernyataan sikap ini polemik pengembangan Danau Buyan tidak melebar kepada masalah lainnnya. 

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/sas



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami