Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Pangdam: Presiden SBY Tak Pindah Kantor

Rabu, 14 November 2007, 16:35 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono tidak memindahkan tempat kerjanya ke Bali, selama penyelenggaraan KTT United Nations Framework Convention On Climate Change (UNFCCC), atau Konferensi Perubahan Iklim, 3 - 14 Desember mendatang.



Hal ini diungkapkan oleh Panglima Kodam IX Udayana, Mayjen TNI Syaiful Rizal, kepada Beritabali.com dalam talkshow FBI OPPEN (Opini Pendengar) di Radio FBI 91,8 FM Bali, Rabu (14/11). Pangdam menyatakan, Presiden hanya akan datang untuk melakukan pemantauan, namun beliau tidak akan menetap di Bali.


Hal ini diungkapkan oleh Pangdam, sekaligus untuk menepis kabar rencana presiden yang akan memindahkan sementara kantornya ke Bali, selama penyelenggaraan KTT UNFCCC ini. “Presiden hanya akan hadir pada saat-saat tertentu saja.


KTT ini akan dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup. Meski begitu, Presiden sangat menginginkan KTT ini berlangsung dengan sukses”, jelas Pangdam.
Sementara itu, Pangdam sendiri menyatakan kesiapannya untuk mengamankan jalannya pelaksanaan KTT. Dalam rangka pengamanan KTT Perubahan Iklim ini sendiri, Kodam bertanggung jawab dalam pengamanan sejumlah kepala negara yang dijadwalkan akan datang dalam konferensi ini.



Informasi yang kami dapat, sejauh ini telah ada 9 kepala negara yang akan hadir termasuk Presiden RI (Bapak SBY-red), dan itulah fokus tugas kami. Untuk itu kami sudah siap materiil maupun personil, demikian pernyataan Pangdam.
Lebih lanjut Pangdam mengungkapkan, Kodam IX Udayana tidak hanya menyiapkan satgasnya di wilayah Bali saja, namun juga telah menyiapkan sejumlah sub-satgas di Lombok (Nusa Tenggara Barat) dan Nusa Tenggara Timur. Hal ini dilakukan Kodam, sebagai antisipasi apabila kepala negara peserta konferensi ingin melakukan kunjungan ke daerah-daerah disekitar Bali tersebut.
Disinggung mengenai kemungkinan terjadinya kerancuan tugas dengan pasukan pengawal pribadi yang dibawa oleh kepala negara lain, Pangdam menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi mengenai hal tersebut sesuai dengan konvensi internasional yang berlaku. Pangdam percaya tidak akan terjadi masalah terkait hal itu.


Pangdam menjelaskan sistem pengamanan kepala negara peserta konferensi ini, akan dibagi atas 3 ring. Ring pertama diisi oleh pasukan pengamanan presiden (Paspampres-red), ring kedua diisi oleh Kodam IX Udayana, sedangkan ring ketiga diisi oleh pihak Polri. Ia menambahkan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas atas setiap hal yang mungkin dapat mengganggu keamanan jalannya KTT ini. 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami