Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comGerakan Anti Pedofilia Harus Digaungkan
BERITABALI.COM, BULELENG.
Gerakan Anti Pedofilia harus digaungkan secara terus menerus untuk mencegah para pidofilie menjadikan Bali sebagai target dalam operasinya didalam melakukan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur.
Dalam sepuluh tahun terakhir di Bali, beberapa kasus pelecehan seksual anak dibawah umur yang dilakukan para kaum pidofilie satu persatu mulai terkuak dan ditanggani secara hukum, namun ancaman itu justru menyeruak dan masih kerap terjadi, sehingga diperlukan kewaspadaan secara bersama.
Salah satu upaya untuk mengingatkan Bahaya Pedofilia kepada masyarakat melalui Pameran Photo Anti Pedofilia yang digelar Committee Against Sexual Abuse disingkat CASA bersama Komunitas Jurnalis Buleleng dan 104,6 Guntur FM di Musium Buleleng, Kompleks Sasana Budaya Singaraja yang dibuka Kamis (8/11) pagi oleh Bupati Buleleng, Putu Bagiada bersama Kapolres Buleleng, Setyo Dwiantoro serta dihadiri Presiden CASA, LK Suryani.
Bupati Bagiada mengungkapkan, Gerakan Anti Pedofilia harus digaungkan untuk melindungi para generasi muda agar mampu tumbuh dengan normal dan tidak menjadi korban kekerasan atau pelecehan seksual yang dilakukan para pedofilie.
Bagaimana kita mampu memberikan gambaran melalui pameran photo ini untuk menghindari bahaya pedofilia tersebut, dan kegiatan ini sangat positif sehingga harus digaungkan terus menerus,ungkap Bagiada.
Kapolres Setyo Dwiantoro mengatakan, Gerakan Anti Pedofilia harus dilakukan secara bersama sebagai upaya perlawanan dan penegakan secara hukum, sehingga dengan komitmen bersama tersebut mampu memberikan pengertian kepada masyarakat akan bahaya Pedofilia. Aksi ini harus dilakukan secara bersama, sehingga memberikan hasil maksimal, paparnya.
President CASA, Luh Ketut Suryani menegaskan, di masyarakat sendiri belum ada pemahaman secara bersama terkait Pedofilia tersebut, sehingga diperlukan berbagai terobosan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Kami ingin perlu ada workshop kembali, sebab dalam tahun terakhir ada pemahaman yang berbeda terhadap trauma yang dialami korban pelecehan seksual. Sehingga dari pemahaman kembali melalui kegiatan workshop, akan ada satu komitmen untuk memerangi pedofilia, papar LK. Suryani.
Koordinator Kegiatan Pemeran Photo Anti Pedofilia, I Gusti Ngurah Alit Kertharahardja dan Ketut Wiratmaja mengungkapkan, dalam kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal untuk melangkah ke kegiatan selanjutnya dalam memerangi bahaya pedofilia bagi generasi muda di Buleleng.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
