Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comMulai 2008, Bali Dapat Jatah DAK Pariwisata
Ubud
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Bali, I Nyoman Rudana mengatakan mulai tahun 2008 Bali mendapatkan jatah dana alokasi khusus (DAK) pariwisata. Penerimaan dana yang bersumber dari APBN ini adalah yang pertama kalinya.
Yang jelas, untuk pertama kalinya, mulai tahun depan Bali mendapatkan jatah DAK di bidang pariwisata,ujar Nyoman Rudana saat dihubungi di rumahnya di Desa Mas Ubud, Jumat (19/10). Diperolehnya dana tersebut setelah melalui perjuangan keras di Jakarta yang dibahas bersama di Panitia Ad Hoc (PAH) IV beberapa waktu lalu.
Menurut Rudana, daerah penerima DAK itu terbatas, yakni yang masuk katagori daerah atau provinsi yang sedang dilanda konflik, daerah tertinggal, dan kepulauan. Namun, Bali secara khusus diperjuangkan karena sebagai daerah pariwisata. Untuk itu, diharapkan DAK itu benar-benar digunakan untuk membenahi seluruh komponen pariwisata di Bali, bukan untuk kepentingan yang lain.
Saya harapkan, DAK itu benar-benar untuk kepentingan pariwisata. Misalnya perbaikan fasilitas-fasilitas yang ada di objek pariwisata, sehingga berstandar nasional,harap pendiri Museum Rudana dan Rudana Fine Art Gallery ini. Selain itu, juga bisa dipakai sebagai dana promosi pariwisata ke luar negeri, serta bisa dimanfaatkan bagi sumber-sumber pariwisata.
Rudana juga menyebutkan DAK itu bisa digunakan untuk kepentingan pemberdayaan museum di Bali yang saat ini sudah membentuk wadah Himusba (himpunan museum Bali). Alasannya karena museum termasuk sebagai salah satui daya tarik pariwisata.
DAK itu bisa juga diserahkan kepada Himusba untuk dikelola, sehingga keberadaan museum di Bali yang merupakan objek wisata bisa berperan secara maksimal seperti yang ada di negara-negara lain, tandas Rudana, sambil menekankan bukan karena dia sendiri memiliki museum.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
