Petani Karangasem Alami Kerugian Hingga 50%

Senin, 8 Oktober 2007, 20:26 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Sejumlah petani di Karangasem kecewa lantaran bibit padi bantuan pemerintah mudah terserang hama dan rentan penyakit. Akibatnya, petani pun mengalami penurunan hasil panen hingga 50% dari panen sebelumnya.

 

Keluhan itu diadukan oleh I Gede Astawa, Kelian Subak Buda Pon Lingkungan Tauka, Desa Tiing Tali, Abang Karangasem. Menurutnya, bantuan bibit padi pemerintah sejak dari awal pertumbuhannya mulai terserang hama jenis Tungro, yang mengakibatkan sebagian lebih tanaman mengalami kerusakan.

Petani menilai jenis padi Ciherang kurang cocok dikembangkan dilahan setempat, selain karena gampang terserang hama juga pertumbuhannya kurang baik.“Sejak awal pertumbuhannya kurang sehat dan gampang terserang hama, akibatnya hampir setengah dari bibit padi sumbangan itu tidak bisa tumbuh subur. Bahkan, banyak yang mati,

sekalipun telah dilakukan penyemprotan maupun pemupukan. Jenis bibit ini sangat berbeda dengan jenis padi lokal seperti jenis Tukad balian, Jalur ataupun IR yang ditanam petani sebelumnya,“ keluh Astawa.

Sementara itu, terkait hama Tungro yang menyerang jenis Padi Ciherang tersebut diakui oleh Kadis Pertanian I Nyoman Suberatha masih menemui kesulitan untuk mengatasinya.

 

Disebutkannya salah satu penyebabnya sistim pola tanam petani yang masih sangat sederhana, selain itu diduga karena waktu penanaman yang kurang tepat.
”Jika Petani menerapkan teknologi pertanian secara tepat seperti memperhatikan penyemprotan secara benar dan memperhatikan musim tanam, kita optimis hama tersebut bisa diatasi,” tandasnya. Menanggapi keluhan para petani, Subratha menyampaikan akan dijadikan bahan evaluasi pihaknya untuk mengajukan bantuan jenis padi pada masa-masa mendatang. 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami