Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Warga Australia Pengaruhi Warga Timor Leste Saat Jajak Pendapat

Senin, 23 Juli 2007, 14:30 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) Indonesia - Timor Leste, untuk keempat kalinya kembali menggelar acara dengar pendapat di Sanur, Denpasar. Dalam pertemuan kali terungkap adanya dugaan keterlibatan sejumlah warga Australia yang mengaku wartawan dalam mempengaruhi sejumlah warga Timor-Timor agar lebih memilih pro kemerdekaan saat jajak pendapat tahun 1999 lalu.

Dipimpin Ketua KKP Benjamin Mangkoedilaga, dengar pendapat kali ini menghadirkan mantan Bupati Liquica, Leoneto Martins, mantan petinggi CNRT David Ximenes, dan mantan komandan Kodim 1638 Liquica, Kolonel TNI Asep Kuswani.

Menurut Leoneto, saat jajak pendapat digelar pada tahun 1999, ia menemukan sejumlah pelanggaran yang dilakukan pasukan UNAMET, seperti melarang pengamat dan saksi berada di Lokasi TPS jajak pendapat.

Selain itu juga ada keterlibatan sejumlah warga Autralia, yang mengaku wartawan, mempengaruhi sejumlah warga Timor-Timor agar lebih memilih pro kemerdekaan, jelasnya.

Di depan para pencari fakta, Leoneto martins, juga menceritakan fakta dibalik insiden penyerangan di Gereja Liquica.

waktu itu saya mencari para anggota Fretelin bersenjata yang diduga bersembunyi di dalam gereja, hingga akhirnya menimbulkan bentrokan. Jadi itu bukan penyerangan seperti yang di sebutkan selama ini. Saya dan keluarga juga sempat diteror akan dibunuh oleh pasukan Fretelin, jelasnya.

Dengar pendapat akan berlangsung hingga 26 juli besok. Selain pihak terkait dari Indonesia, acara ini juga akan mendengar keterangan dari pihak Timor Leste, terkait peristiwa pelanggaran HAM tahun 1999 di Timor Leste.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami