Seksologi

Seksologi dr Oka Negara, FIAS

Seorang Suami Kewalahan Hadapi Istri Yang Hiperseks

 Minggu, 19 Februari 2023, 14:09 WITA

beritabali.com/ist/Seorang Suami Kewalahan Hadapi Istri Yang Hiperseks

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Denpasar. 

Tanya: "Dok, banyak yang bilang kalau dorongan seksual laki-laki itu katanya lebih tinggi daripada perempuan, tetapi saya dan istri kok berbeda ya? Istri saya yang dorongan seksualnya malah berlebihan menurut saya, yang akhirnya membuat saya kewalahan. Hampir setiap hari istri saya mengajak saya bercinta, dan saya tidak selalu bisa memenuhi keinginannya. Bagaimana ini dok, bisa jelaskan tentang dorongan seksualnya ini? Hiperseks kah istri saya?" (Beny, Surabaya, (28)

Jawab: Hiperseks merupakan perilaku seksual yang tidak umum ditandai dengan tingginya keinginan untuk melakukan hubungan seksual dan sulitnya mengontrol keinginan seks tersebut. Ini masuk dalam katagori gangguan seksual atau disfungsi seksual, dengan katagori dorongan seksual yang meningkat. Hiperseks dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki disebut satyriasis, sedangkan pada perempuan disebut nymphomania.

Dorongan seksual atau juga disebut libido, merupakan komponen seksual yang utama, karena tanpa adanya dorongan seksual atau jika dorongan seksual menurun, hubungan seksual yang merupakan kebutuhan dasar ini tidak dapat berjalan baik, yang akan mengganggu pencapaian kepuasan seksual dan keharmonisan, yang tentu saja akhirnya mengganggu kualitas hidup manusia secara umum. Sebaliknya juga bila salah satu pasangan ternyata dorongan seksualnya sangat tinggi, tidak berimbang, akan membuat masalah dalam kehidupan seksual dan kualitas hidupnya. Jadi, dorongan seksual itu sangat penting bagi kehidupan, karena besar porsinya dalam menentukan kualitas hidup. 

Ada empat faktor yang mempengaruhi dorongan seksual atau libido yaitu level hormon testosteron, keadaan kesehatan secara umum, faktor psikis, dan pengalaman seksual sebelumnya. Kalau semua faktor tersebut mendukung, disertai stimulus atau rangsangan seksual yang kuat, maka dorongan seksual juga akan optimal. Sedangkan sebaliknya, jika keempat faktor itu ada gangguan, akan membuat gangguan juga pada dorongan seksual. 

Seseorang yang mengalami hiperseks akan menunjukkan perilaku yang tidak pernah merasa puas saat berhubungan seks, walaupun sudah mengalami orgasme. Karena sering merasa tidak puas, akibatnya sering juga mencari orang lain yang bukan pasangannya untuk diajak berhubungan seks. Walaupun tidak mudah buat mendiagnosis seseorang mengalami hiperseks, tetapi bisa jadi seorang yang mengalami hiperseks menunjukkan gejala dan tanda sebagai berikut:

1. Tidak pernah merasa puas saat berhubungan seks, walaupun sudah mengalami orgasme.

2. Tidak pernah merasa cukup dengan satu pasangan.

3. Dorongan seksual seringkali tidak bisa ditunda dan tidak bisa dikontrol.

4. Sangat tergila-gila dengan hal-hal yang berhubungan dengan seks

Apakah berminat untuk melakukan hubungan seks setiap hari sudah bisa disebut hiperseks, seperti yang dikisahkan di kasus di atas, tentu perlu dicermati kembali. Dorongan seksual untuk berhubungan seksual pada orang kebanyakan, sangat bervariasi pada pasangan satu dengan lainnya. Tergantung dari usia, lama hubungan, hingga pemahaman yang bersangkutan terhadap seks.

Intinya, selama hubungan yang dilakukan disepakati bersama dan tidak ada yang merasa disakiti, maka hubungan seksual silakan dinikmati terus. Dan hubungan seksual yang dilakukan setiap hari belum tentu itu hiperseks. Kecuali keinginan berhubungan seksual itu muncul setiap saat, tanpa bisa dikontrol dan dilakukan tidak hanya dengan pasangan sendiri, kemungkinan baru bisa diduga hiperseks.

Penyebab hiperseks bisa jadi adalah karena trauma masa kecil, baik dari lingkungan keluarga atau sekolah atau teman masa kecil. Kalau penyebabnya trauma psikologis, biasanya adalah kekerasan yang berkaitan dengan pelecehan dan agresi seksual yang membuatnya menjadi mengalami inferioritas dan sebagai self defence mechanism untuk mengatasi inferioritasnya justru berbalik menjadi upaya kompulsif impulsif menguasai orang lain secara seksual.


Halaman :



Tonton Juga :



Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan pengiklan. Wartawan Beritabali.com Network tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.



Hasil Polling Calon Gubernur Bali 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending