search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tim Peneliti Muda Bali Raih 4 Emas Dalam Ajang JDIE 2019 di Jepang
Senin, 24 Juni 2019, 16:50 WITA Follow
image

beritabali.com/Ananta

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Tim peneliti muda Bali berhasil meraih 4 emas dalam ajang Japan Design, Idea and Invention Expo (JDIE) yang berlangsung pada 15 - 18 juni di Tokyo Jepang. Tercatat 3 emas disumbangkan oleh tim dari SMAN 3 Denpasar dan satu emas dari SMPN 3 Denpasar.

[pilihan-redaksi]
Tim peneliti muda Bali juga meraih 7 perak, dimana tim SMAN 3 Denpasar dan SMUN 7 Denpasar masing-masing meraih 2 perak. Sedangkan satu perak masing-masing diraih oleh tim Universitas Udayana, SMAN 1 Mengwi dan tim gabungan (SMAN 2 Denpasar, SMAN 3 Denpasar dan SMPN 3 Denpasar).

Salah satu penelitian yang meraih medali emas adalah penelitian yang berjudul “Pengaruh Suhu Pada Proses Pembuatan Prototype Body Kapal Laut Dari Kombinasi Sampah Daun Tanaman Ketapang, Jerami Padi, Dan Daun Dadap”. Penelitian ini dibawakan oleh tim SMPN 3 Denpasar yang terdiri dari Ni Made Galuh Cakrawati Dharma Wijaya, Sang Ayu Rania Callista Astarina, Gede Aria Arsa Wibawa, Komang Sintara Devi Widianti, Putu Sekarasri Upadani, dan Ni Putu Renata mawardani.

Berdasarkan penelitian tersebut terungkap bahwa material prototype body kapal laut  dengan suhu 150 detajat celcius adalah yg terbaik. Penelitian yang memanfaatkan sampah meraih medali emas dan membuat anggota peneliti puas dengan pencapaian yang diraih. ”Senang. Perasaannya  senangnya melebihi senang waktu dua tahun lalu dapat medali perak pada lomba yg sama di Jepang” ungkap Ni Made Galuh Cakrawati Dharma Wijaya saat dikonfirmasi di Denpasar pada Senin (24/6).

Rasa senang karena meraih emas juga dirasakan tim SMAN 3 Denpasar yang terdiri dari Desak Ayu Amara Vira Utami, Putu Berliana Putrid an Sintia Arnita Damayanti. Amara dan kawan-kawan membawakan penelitian terkait  pemanfaatan abu sekam padi untuk membantu memutihkan gigi palsu yang terbuat dari limbah sisik ikan. Kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu abu sekam padi dapat membantu memutihkan gigi palsu dari limbah sisik ikan karena abu sekam padi mengandung silica, dimana pori pori yang terbentuk pada silika dapat membantu mengangkat kotoran pada gigi

[pilihan-redaksi2]
Tim dari Fakultas Pertanian, Universitas Udayana yang membawakan hasil penelitian dengan judul “Suplemen Antidepresan Kombinasi Ekstrak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata Duchesne) dan Tanaman Krokot (Portulaca oleracea)” harus puas dengan meraih medali perak. Tim ini terdiri dari Luh Putu Sugiari, Nevy Widya Pangestika, Ni Made Adhya Nididhya Sani, Fadel Alkahfi, dan I Nyoman Wahyu Ardianta

Berdasarkan hasil penelitian Sugiari dan kawan-kawan terungkap bahwa kombinasi biji labu kuning dan tanaman krokot berpotensi sebagai antidepresan, yang lebih efektif dibandingkan obat kimia yang dijual di apotik. Sugiari mengaku bahagia atas pencapaian yang diraih, walaupun hanya meraih perak. “Meski apapun hasilnya, kami harus merasa senang. Karena dibalik hasil ada proses panjang dan menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa” kata Sugiari.

Secara keseluruhan JDIE 2019 diikuti oleh 94 peserta dari 14 negara yakni Taiwan, Hongkong, Filipina, Thailand, Kamboja, Sudan, Indonesia, Jepang, Malaysia, Saudi Arabia, Iran, Vietnam,  dan Kanada. JDIE 2019 diselenggarakan oleh WIIPA (World Invention Intellectual Property Association). Dimana untuk wilayah Indinonesia pemegang lisensi yg menyeleksi tim indonesia yakni INNOPA (Indonesian Innovation And Invention Promotion Association). [bbn/Ananta/Muliarta]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami