Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kabupaten Badung, berencana akan mengembangkan layanan Onkologi terpadu namun masih menunggu waktu hingga tahun 2025. 

Direktur RSD Mangusada I Wayan Darta mengakui hal ini masih diusulkan ke Pemkab Badung terkait pengadaan alat radioterapi yang baru bisa dilakukan tahun depan.

"Pengembangan layanan onkologi terpadu, beberapa waktu lalu kami membahas dengan Bappeda. Rencana memang akan dianggarkan di 2025, langsung beli dua alat," jelasnya, Jumat, (19/4/2024) di Badung.

Dirinya mengatakan, pengadaan alat radioterapi direncanakan pada tahun anggaran 2024. Darta tidak membantah proses melengkapi sarana-prasarana gedung kanker terpadu dilakukan bertahap karena butuh dana besar.

"Dua alat harga total Rp180 miliar. Itu info terkini," katanya.

Layanan klinik onkologi terpadu rencananya akan beroperasi di Gedung F di rumah sakit nantinya. 

Selain itu, layanan itu juga bakal difungsikan layanan kemoterapi, rawat inap-sal anak, hingga ruang rehab kesehatan jiwa.

"Gedung tersebut salah satu dari tiga gedung proyek multiyear rumah sakit dibangun sejak akhir 2018. Namun belum bisa beroperasi karena belum ada alat. Namun, rumah sakit sudah menyiapkan tenaga dan banker untuk menempatkan dua alat radioterapi," bebernya.

Ia menyebut layanan ini seharusnya mesti dibangun karena memang dari segi tempat memadai terlebih tenaga dokter juga sudah ada.