search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pengungsi Dari Desa Ban Megalungan di Posko Danau Tempe
Senin, 30 Oktober 2017, 19:40 WITA Follow
image

beritabalicom/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Salah satu warga pengungsi Kawasan Rawan Bencana (KRB) di Posko Danau Tempe asal Dusun Cegi, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Ketut Keling, memilih merayakan Galungan di tempat pengungsian. Beberapa hari lalu sempat pulang ke kampung halaman, namun masuk zona merah dan was-was untuk tinggal di rumah. 
 
"Desa masuk zona merah, dan kami memilih untuk sementara merayakan Hari Suci Galungan di posko pengungsian saja yang tentunya telah difasilitasi persembahyangan bersama dan ngelawar," ujarnya Senin (30/10).
 
Wayan Sukra asal Dusun Pengalusan, Desa Ban Kecamatan Kubu yang juga mengaku dusunnya masuk zona merah, sehingga perayaan Hari Suci Galungan tetap dilakukan di posko. 
 
"Pingin pulang tapi saran pemerintah untuk tetap di pengungsian terkait KRB. Gunung Agung," ujarnya. 
 
Ia yang sudah menetap dua bulan di Posko Danau Tempe mengaku tidak berani pulang meski status Gunung Agung telah diturunkan. 
 
"Megalung di sini saja yang juga telah difasilitasi relawan dan Pemkot Denpasar," ujarnya.[bbn/rls/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami