Natal, Napi Narkoba Aussie Dibesuk Keluarga
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Di hari Natal yang jatuh pada hari ini, beberapa napi kasus narkoba dari Australia mendapat kunjungan dari keluarga maupun kerabatnya. Dari 11 warga Australia yang menghuni LP Kerobokan, hanya satu orang yang mendapat usulan remisi.
Sementara hak remisi ratu mariyuana, Schapelle Leight Corby dicabut, karena ketahuan membawa handphone (telepon genggam) ke dalam sel.
Napi narkoba asal Australia yang mendapat kunjungan pada hari Natal antara lain Schapelle Corby, Martin Steven (kasus narkoba bali nine), dan Michael Czugaj (bali nine).
Schapelle Corby dikunjungi ibunya, Ross Leight Corby serta dua orang kakaknya, Martin Steven dikunjungi teman wanitanya. Sementara Michel Czugaj dikunjungi orang tuanya.
Selain untuk menjenguk, keluarga dan sahabat napi narkoba asal Australia juga membawa makanan dan kado natal untuk ketiga napi tersebut. Seperti pembesuk lainnya, semua barang bawaan mereka diperiksa sebelum masuk ke dalam lapas.
“Saya bawa sarapan dan juga kado Natal buat Martin. Sekalian mau ngucapin Merry Christmas buat dia,“ kata Kristin, teman wanita Martin Steven.
Di LP Kerobokan sendiri terdapat 22 narapidana dan tahanan warga negara asing. 11 diantaranya merupakan warga negara Australia.
Untuk Natal tahun ini, hanya dua napi yang diusulkan untuk menerima remisi yakni, Renae Lawrence (bali nine 20 tahun) dari Australia dan Mario Yoseph dari Kanada.
“Schapelle Corby kita cabut haknya untuk 2 kali remisi khusus, sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Dia kehilangan haknya karena ketahuan membawa handphone dalam sel tahanan,†kata Kalapas Kerobokan, Ilham Djaja. (bob)
Reporter: bbn/nod