search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengangkat Derajat Arak Bali (5): Brem Bali Sudah Pernah Diekspor ke Jerman
Senin, 20 Mei 2019, 10:32 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi/net

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Selain arak, Bali juga memiliki produk minuman yang disebut Brem Bali. Minuman brem Bali ini tercatat sudah pernah diekspor ke negara Jepang dan Jerman.
 
[pilihan-redaksi]
Brem adalah minuman khas daerah Bali yang terbuat dari hasil fermentasi ketan. Minuman beralkohol ini menjadi salah satu minuman tradisional khas Pulau Dewata selain arak. Brem adalah minuman fermentasi yang terbuat dari campuran ketan hitam dan putih.
 
Pemilik pabrik arak dan juga brem Dewi Sri, Ida Bagus Rai Budarsa menuturkan, sejarah produksi minuman Brem Bali di usaha miliknya dimulai saat pembangunan hotel Bali Beach di Sanur antara tahun 1965 hingga 1966. 
 
"Waktu itu banyak sekali manajer-manajer baru tamatan sekolah perhotelan di Bandung yang tinggal di rumah kami, tidak ada minuman (alkohol) apa-apa waktu itu sehingga sering diajak minum brem. Lalu ada ide kenapa tidak dibotolkan dan dijual," ujar pria yang akrab dipanggil Gus Rai ini kepada beritabali.com, belum lama ini.
 
[pilihan-redaksi2]
Berangkat dari ide para manajer-manajer hotel itu, pihak keluarga Gus Rai kemudian mulai memproduksi brem Bali kemasan botolan. Selanjutnya brem Bali kemasan botol ini mulai dipasarkan di hotel-hotel yang ada di Bali waktu itu.
 
"Pihak keluarga yakni bapak dan paman saya kemudian membuat perusahaan pembuat brem persis di sebelah rumah. Brem buatannya itu kemudian kita jual ke hotel-hotel yang ada di Bali waktu itu, sampai ada "brand" atau mereknya sendiri seperti brem hotel Bali Beach, Brem hotel Bali Hyatt, Brem Pertamina Cottage, dan tahun 1974 brem Bali sudah jadi sovenir khas pertemuan pariwisata internasional yang digelar di Bali,"ujarnya.
 
Selain dijual di hotel-hotel berbintang serta untuk "gift" atau oleh-oleh peserta pertemuan internasional di Bali waktu itu, brem Bali buatan keluarga Gus Rai juga  diekspor ke Jepang dan Jerman. [bbn/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami