search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Malaysia Tertarik Membeli GWK Rp. 1,5 Triliun
Sabtu, 29 Agustus 2009, 09:20 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Malaysia kembali melakukan ulah, patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) berupa patung Dewa Wisnu yang sedang mengendarai garuda kini ditawar dengan harga 1,5 triliun. Dimana sebelumnya, mereka telah mengklaim tari pendet dalam iklan visit year Malaysia, angklung, reog Ponorogo, batik, Hombo Batu, dan Tari Folaya.



Hal ini diungkapkan Gubernur Bali saat melakukan simakrama (tatap muka) di Wantilan Pura Saka Jajar, Pura Lingga Bhuwana, Pusat Pemerintahan (Puspem), Mengwi, Badung, Sabtu (29/8).



“Malaysia beberapa kali sudah melakukan penawaran kepada pengurus pembangunan GWK, Itu baru sayap dan kepalanya saja yang sudah jadi, bagaimana kalau nanti sudah jadi, jangan sampai ini milik bangsa lain,” jelasnya.

Patung GWK ini merupakan patung terbesar dunia dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter dan akan mengalahkan patung liberty. GWK ini merupakan mahakarya dari seniman Bali I Nyoman Nuarta yang berada di daerah Bali Selatan tepatnya di bukit Unggasan, Badung.



“Jangan sampai karya besar seni ini jatuh ke bangsa lain, ini harus milik masyarakat Bali. GWK itu merupakan karya besar setelah borobudur. GWK akan menjadi karya terbesar setelah 1000 tahun berdirinya borobudur,” ujar Made Mangku Pastika.

Salah satu kemungkinan yang bisa dilakukan yaitu pemerintah bali mengeluarkan obligasi (surat hutang) yang dapat dibeli oleh masyarakat bali, tentunya ini akan memberikan kontribusi kepada masyarakat bali untuk lebih memiliki sekaligus mendapatkan bunga bagi yang memberikan obligasi tersebut.

Solusi pendanaan lainnya, itu adalah dengan cara pembukaan konferensi di GWK, seperti konser, pameran kesenian maupun festival skala nasional atau internasional sehingga dapat memberikan pendanaan bagi pembangunan bali kedepan.


“Mari kita berpikir masalah duit, kalau kegiatan konferensi, festival, konser dan pameran kesenian yang tentunya dapat memberikan tambahan pendanaan bagi masyarakat bali,” ujarnya. (mlt)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami