search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Anak SD Ikut Kampanye Dukung Ibu dan Anak Terinfeksi HIV
Kamis, 29 November 2012, 19:16 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sedikitnya 400 anak sekolah dasar akan membuat kampanye massal dengan cara melukis bersama pada peringatan Hari AIDS sedunia, 1 Desember 2012. Ini merupakan bentuk dukungan pada ibu dan anak di Bali yang terinfeksi HIV.  

Kegiatan bertema “melukis harapan dunia”,  ini dipusatkan di Lapangan Bajra Sandhi Denpasar pada Sabtu sore (1/12/2012). “Kami mengajak peran aktif anak sekolah SD dan guru pembimbing dalam penanggulangan HIV dan AIDS dan memberi dukungan bagi anak yang terinfeksi,” ujar Ni Putu Utami Dewi, Direktur Yayasan Spirit Paramacitta, lembaga pendampingan orang dengan HIV/AIDS (Odha) di Bali.

Beberapa lukisan juga akan dijual untuk penggalian dana program pencegahan dan penanggulangan AIDS bagi perempuan dan anak. “Semakin banyak bayi yang berisiko terinfeksi HIV di masa depan jika kita tidak bergerak sekarang,” ujar Ni Putu Utami Dewi.

Kampanye ini digerakkan Forum Komunikasi Perempuan dan Anak Peduli HIV dan AIDS secara swadaya. Tujuannya membuka mata masyarakat mengenai ancaman HIV ini di Bali terutama bagi perempuan dan anak. Semakin banyak ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV dari pasangannya yang kemudian menginfeksi bayi yang dilahirkan.  

Selain itu, sangat penting menekan stigma dan diskriminasi terkait HIV dan AIDS di tingkat sekolah dasar, oleh para guru dan orangtua murid. “Menanamkan kesadaran dan empati dalam diri anak, guru dan orangtua terutama ibu akan pentingnya  dukungan pada anak-anak yang sakit,” tambah Luh Riniti Rahayu, Direktur Bali Sruti, lembaga advokasi perempuan.  

Hingga September ini, sekitar 6700 orang yang tercatat terinfeksi HIV atau AIDS. Sebagian besar kasus kini didominasi karena hubungan heteroseksual yang menyebabkan peningkatan kasus pada ibu dan anak. Sebelumnya di Bali kasus HIV didominasi dari pengguna jarum suntik.

Hasil proyeksi tahun 2010-2014 secara nasional menunjukkan adanya peningkatan jumlah Odha pada perempuan dari 19% di tahun 2008 dan diperkirakan meningkat menjadi 28% di tahun 2014. Hari AIDS sedunia (HAS) yang jatuh pada setiap tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap epidemi HIV di seluruh dunia. HIV dan AIDS di Indonesia sendiri sudah menjadi perhatian penuh pemerintah karena bertambahnya jumlah orang yang terinfeksi dari berbagai resiko seperti seksual, jarum suntik, dan penularan dari ibu HIV pada anak yang dikandungnya. Tema HAS kali ini adalah “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS.

” Tema ini dipilih karena data menunjukkan bahwa resiko penularan tidak hanya terbatas pada populasi yang beresiko tinggi namun juga dapat menular pada pasangan atau bahkan anak. 
 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami