Abrasi Pantai Lebih Gianyar Terparah
Rabu, 2 Juli 2008,
16:35 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Siapa yang menduga, Pantai Lebih di Kabupaten Gianyar kini menjadi pantai yang paling parah tingkat abrasinya. Padahal pantai tersebut menjadi salah satu pantai favorit untuk dikunjungi oleh wisatawan.
Hasil penelitian Program pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Udayana sejak tahun 1990, menunjukkan Pantai lebih mengalami abrasi mencapai 50 meter per tahun.
Peneliti dari program Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Udayana Bali, Gede Yasada, menjelaskan parahnya tingkat abrasi di Pantai Lebih lebih banyak disebabkan oleh faktor perubahan arus pantai.
Menurut Yasada, tingginya aliran sendimen aliran Tukad (sungai) Unda di Klungkung juga turut berperan dalam perubahan arus yang menyebabkan parahnya abrasi di Pantai Lebih.
“Sedimen itu akan meluncur ke arah laut dan membelokkan arah arus sehingga pantai di Gianyar yang paling keras abrasinya, karena arusnya dibelokkan oleh sedimen aliran sungai Tukad Unda,†papar Yasada.
Beberapa pantai yang juga mengalami abrasi yang cukup parah yaitu Pantai Kusamba Klungkung dan Pantai Padanggalak Sanur.
Dibandingkan pantai-pantai lainnya, Pantai Sanur Kauh Denpasar merupakan pantai yang mengalami abrasi paling ringan, yaitu hanya 3 meter per tahun. Hal ini terjadi karena adanya hamparan terumbu karang di sekitar Pantai Sanur Kauh.
Hamparan terumbu karang ini yang menahan arus sehingga menjaga Pantai Sanur Kauh dari abrasi yang parah.
Yasada menambahkan, tingkat abrasi pantai di Bali secara menyeluruh rata-rata mencapai 3 meter pertahun. Yasada berharap dinas pekerjaan umum daerah Bali segera melakukan antisipasi guna menghindari abrasi yang lebih parah dengan cara membangun pemecah ombak.
Yasada juga merekomendasikan kepada pemerintah daerah Bali untuk menjaga kelestarian terumbu karang dan hutan di sekitar pantai. (mlt)
Hasil penelitian Program pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Udayana sejak tahun 1990, menunjukkan Pantai lebih mengalami abrasi mencapai 50 meter per tahun.
Peneliti dari program Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Udayana Bali, Gede Yasada, menjelaskan parahnya tingkat abrasi di Pantai Lebih lebih banyak disebabkan oleh faktor perubahan arus pantai.
Menurut Yasada, tingginya aliran sendimen aliran Tukad (sungai) Unda di Klungkung juga turut berperan dalam perubahan arus yang menyebabkan parahnya abrasi di Pantai Lebih.
“Sedimen itu akan meluncur ke arah laut dan membelokkan arah arus sehingga pantai di Gianyar yang paling keras abrasinya, karena arusnya dibelokkan oleh sedimen aliran sungai Tukad Unda,†papar Yasada.
Beberapa pantai yang juga mengalami abrasi yang cukup parah yaitu Pantai Kusamba Klungkung dan Pantai Padanggalak Sanur.
Dibandingkan pantai-pantai lainnya, Pantai Sanur Kauh Denpasar merupakan pantai yang mengalami abrasi paling ringan, yaitu hanya 3 meter per tahun. Hal ini terjadi karena adanya hamparan terumbu karang di sekitar Pantai Sanur Kauh.
Hamparan terumbu karang ini yang menahan arus sehingga menjaga Pantai Sanur Kauh dari abrasi yang parah.
Yasada menambahkan, tingkat abrasi pantai di Bali secara menyeluruh rata-rata mencapai 3 meter pertahun. Yasada berharap dinas pekerjaan umum daerah Bali segera melakukan antisipasi guna menghindari abrasi yang lebih parah dengan cara membangun pemecah ombak.
Yasada juga merekomendasikan kepada pemerintah daerah Bali untuk menjaga kelestarian terumbu karang dan hutan di sekitar pantai. (mlt)
Berita Gianyar Terbaru
Reporter: -