Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Tanjung Benoa Usul Pengakuan Jadi Komunitas Siaga Tsunami
BERITABALI.COM, BADUNG.
Dalam rangkaian Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di Bali masyarakat adat dilibatkan saat kegiatan simulasi gempa bumi dan tsunami di Tanjung Benoa, Kuta, Badung pada Selasa (24/5/2022).
Masyarakat adat menjadi kunci dalam perencanaan evakuasi yang melibatkan warga dan komunitas sekolah seperti murid dan guru Sekolah Dasar No. 2 Tanjung Benoa.
Kelurahan Tanjung Benoa merupakan salah satu wilayah yang mengusulkan pengakuan sebagai komunitas siaga tsunami pada acara GPDRR.
Sekolah-sekolah yang rentan terkena tsunami telah diidentifikasi, dikaji dan diperbaharui rencana kesiapsiagaan sekolah melalui latihan evakuasi, serta mengadvokasi untuk dimasukkannya kesiapsiagaan tsunami ke dalam kurikulum sekolah.
Prakarsa tindakan awal ini dilakukan melalui peringatan dini dan mengikutsertakan warga terutama yang paling rentan.
Latihan kesiapsiagaan tsunami ini menginformasikan warga akan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi risiko cedera, serta cara terbaik menghindari konsekuensi bencana alam.
Mereka melakukan simulasi evakuasi setelah terjadi peringatan dini tsunami, dilanjutkan menuju ke hotel yang telah ditunjuk sebagai tempat evakuasi sementara (TES).
Berada di wilayah bahaya tsunami tinggi, pilihan terbaik evakuasi adalah menuju bangunan tinggi dan minimal berlantai tiga yang masih berdiri pascagempa.
Latihan ini menyiapkan para siswa untuk merespon sistem peringatan dini kedaruratan, juga termasuk tinjauan zona evakuasi di Hotel Ion Benoa, salah satu dari tujuh hotel yang menjalankan Memorandum of Understanding (MoU) dengan kelurahan Tanjung Benoa untuk menunjang evakuasi aman, yang difasilitasi oleh UNDP.
Sebagai antisipasi pengurangan risiko bencana, Kelurahan Tanjung Benoa bersama tujuh hotel berlantai tiga atau lebih juga telah menandatangani perjanjian kerja sama menjadikan hotel sebagai tempat evakuasi sementara bagi masyarakat selama tsunami masih berlangsung.
Kegiatan pengurangan risiko bencana ini bagian dari World Reconstruction Conference kelima (WRCS) dalam rangkaian acara informal Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7.
Penting bagi Indonesia yang menjadi salah satu dari 35 negara di dunia yang risiko bencananya sangat tinggi.
“Seluruh bencana yang ada di dunia ini ada di Indonesia," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat meninjau langsung simulasi gempa dan tsunami.
Deputi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amina J. Mohammed, yang menghadiri kegiatan ini menggarisbawahi pentingnya tindakan dini untuk memitigasi dampak bencana.
Bahkan bencana merupakan ancaman atas pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs, Sustainable Development Goals).
“Bencana berpotensi, dalam waktu singkat, menghilangkan hasil pembangunan bertahun-tahun bahkan berdekade-dekade. Latihan hari ini sangatlah penting sebagai tindakan awal ini. Karena tiap orang mempunyai tanggungjawab untuk saling melindungi, untuk menghentikan daya rusak bencana (“stop the spiral”), juga memastikan kita mempunyai kesiapsiagaan yang baik,” kata Amina Mohammed.
Sejak 2017, UNDP, dengan dukungan pemerintah Jepang, telah menyelenggarakan latihan kesiapsiagaan tsunami untuk siswa sekolah di daerah pesisir di 18 negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Pertemuan GPDRR diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia menampilkan kearifan lokal tempat dan daerah mempraktekkan upaya pengurangan risiko bencana menuju resiliensi berkelanjutan. (sumber:Suara.com)
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Karyawan Studio Tatto Gantung Diri Sambil Live TikTok di Kos Denpasar
Dibaca: 9197 Kali
Pesan Terakhir Pelajar SMP di Denpasar yang Tewas Gantung Diri
Dibaca: 7158 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem