search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
TNI AU Sweeping Sopir Angkutan Online di Bandara, PTOB Protes
Selasa, 24 Januari 2017, 06:32 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Sejumlah sopir angkutan online di kawasan Bandara Ngurah Rai, Badung disweeping oleh petugas TNI Angkatan Udara (AU). Hal ini membuat Ketua Paguyuban Transport Online Bali (PTOB), Wayan Suata berang.
 
Ia bersama anggotanya akan melakukan perlawanan berupa protes dengan mengancam demo dalam waktu dekat ke pihak TNI AU.
 
Suata yang juga Ketua Asosiasi Sopir Pariwisata Freelance Bali (ASAPFB) itu menilai tidak berhak aparat TNI AU melakukan sweeping sopir angkutan online dengan menahan SIM dan STNK nya, lantaran menurutnya yang berhak melakukan itu adalah petugas kepolisian.
 
Dengan nada keras, Suata mempertanyakan apakah ada diatur undang-undang bahwa petugas TNI AU diperbolehkan menahan SIM dan STNK para sopir angkutan online. 
 
"Saya dengar dari sopir online mereka di sweeping, SIM dan STNK mereka ditahan dan disuruh push up. Tapi yang menahan bukan aparat kepolisian, itu khan aneh. Jadi apa kewenangan petugas TNI AU, apa hak mereka untuk sweeping dan melarang angkutan online menjeput penumpang di bandara serta menahan STNK atau SIM nya," ucap Suata saat ditemui Senin (23/1/2017). 
 
Ketua Biro Angkutan Sewa Organda Badung itu mengungkapkan jika petugas TNI AU itu melakukan sweeping saat para sopir-sopir online ketika sedang menjemput konsumennya di Bandara Ngurah Rai.
 
 
Yang sangat menyedihkan, kata Suata, petugas TNI AU yang berjaga di seputaran Bandara Ngurah Rai saat melakukan sweeping malah menyuruh sopir angkutan online untuk 'push up' didepan orang banyak setelah sebelumnya mereka menahan SIM dan STNK para sopir angkutan online. 
 
Untuk itu, lanjut Suata, karena pihak TNI AU yang melakukan sweeping sopir angkutan online maka pihaknya akan segera melakukan demo dikantor TNI Angkatan Udara. 
 
"Apakah SOP dari anggota TNI AU itu seperti itu?. Tidak manusiawi sekali anggota kami (sopir online) yang menjemput tamu tapi SIM dan STNK nya ditahan oleh aparat TNI AU. Adakah SOP seperti itu dari atasannya yang mengarah kebawahannya. Ini khan sangat disayangkan jaman sekarang kok berbuat seenaknya membuat perasaan tidak enak dan tidak nyaman didepan orang banyak di suruh 'push up'," ungkap Suata geram.
 
Suata mengaku adanya penangkapan sopir online di Bandara Ngurah Rai akibat pengelola Bandara Ngurah Rai bekerjasama dengan TNI Angkatan Udara (AU) yang melarang angkutan online baik GrabCar, Uber, dan GoCar beroperasi di wilayah otoritas Angkasa Pura yakni Bandara Ngurah Rai. 
 
Baginya, sebagai pintu gerbang wisatawan pihak Bandara Ngurah Rai sangat diskriminatif dan monopoli sekali. Suata menilai, Bandara Ngurah Rai adalah area publik jadi siapapun sopir boleh menjemput wisatawan apalagi sudah diboking sebelumnya.
 
"Kami sangat sayangkan seolah-olah pelayanan di Bandara Ngurah Rai itu diskriminatif dan sangat monopoli sekali. Nah kalau sekarang sopir online tidak boleh menjemput wisatawan yang mengorder lewat online, bagaimana travel-travel yang juga menjemput di bandara," ketusnya

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami