Kincir Air Karya Desa Bukian Wakili Bali ke Lomba TTG Nasional
Selasa, 22 Agustus 2017,
17:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Karya inovasi yang dibuat oleh kelompok TTG Cipta Karya Desa Bukian menjadi perwakilan Bali ke tingkat nasional dalam lomba Teknologi Tepat Guna (TTG).
Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Suprapedi pun datang melakukan verifikasi kelompok TTG Cipta Karya Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar.
[pilihan-redaksi]
"Kita datang hari ini untuk melakukan verifikasi perwakilan Provinsi Bali dalam lomba TTG tingkat Nasional. Kita melihat apakah TTG sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan dan dipelihara oleh masyarakat secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan," ujar Suprapedi.
Karya inovasi yang dibuat oleh kelompok TTG Cipta Karya Desa Bukian ialah "Kincir Air" yang saat ini telah dipergunakan untuk menaikkan air mengingat Desa Bukian sendiri berada di dataran tinggi sehingga mengalami kesulitan air. Hal yang menjadi kelebihan dari inovasi karya I Wayan Budiana ini ialah tidak menggunakan bahan bakar maupun listrik.
Kincir Air diintegrasikan dengan pompa yang kemudian dibawa naik ke tempat penampungan sebelum dialirkan ke 262 KK di Desa Bukian. Hal menarik lainnya ialah I Wayan Budiana sendiri hanya tamatan kejar paket B, karena merasa prihatin akan kondisi desanya yang mengalami kekurangan air sehingga dia mencoba untuk melakukan inovasi agar air yang berada di bawah (dataran rendah) bisa dibawa naik (dataran tinggi).
"Di Desa Bukian sendiri sebenarnya sumber air melimpah, namun warga tetap mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Jika ingin mengambil air, warga harus berjalan kaki cukup jauh langsung ke sumbernya. Karena itulah, tercetus ide saya untuk mengembangkan teknologi yang dapat memanfaatkan sumber mata air yang tersedia di Desa Bukian. Alat Kincir Air yang saya buat ini, saya lihat di TV hanya sekilas kemudian saya coba kembangkan ide tersebut," jelas Budiana dalam paparannya kepada Tim TTG Nasional.
Menurut Budiana, dalam perjalananya banyak mengalami hambatan di mana pada awalnya tempat yang digunakan masih menyewa dan pembuatan alat Kincir Air juga mengalami perubahan hingga 5 kali sebelum akhirnya kini sudah dirasa sempurna olehnya. Hal lain yang menjadi perhatian Budiana beserta kelompoknya ialah terkait dengan hak cipta.
[pilihan-redaksi2]
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana mengatakan jika pihaknya selama ini terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat untuk bisa terus berinovasi demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
"Kita di pemerintahan Desa, sudah banyak melakukan pendampingan dalam mendorong masyarakat atau kelompok dalam meningkatkan potensi kepada desa dalam pemberdayaan ekonomi. Hal nyata saat ini dimana ada sebuah inovasi TTG yang memberikan dampak cukup besar bagi masyarakat khususnya dalam memenuhi kebutuhan dasar. Peran pendamping Desa khususnya tenaga ahli TTG sesuai dengan tugas fungsinya adalah melakukan pendampingan sekaligus mencari inovasi dari orang-orang yang memiliki kreasi seperti halnya di Desa Bukian ini," ujar Lihadnyana.
Gelar TTG tingkat nasional XIX tahun 2017 sendiri direncanakan akan berlangsung pada 25-30 September 2017 mendatang di Provinsi Sulawesi Tengah. [rls/prov/wrt]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -