Pembangunan di Kabupaten Buleleng selama 25 tahun belum ada kemajuan yang berarti sehingga diperlukan langkah-langkah untuk membangun dan membenahi Buleleng ke masa depan. 

Dari 9 kabupaten/kota di Bali, performa Buleleng dinilai mengalami kemerosotan baik dari segi ekonomi, pendidikan bahkan pemerintahan. Bahkan, selama 25 tahun berjalannya pemilihan umum melalui pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung untuk bupati dan wakil bupati, nyatanya Buleleng hanya jalan di tempat. 

Demikian ditegaskan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali Dr. I Nyoman Sugawa Korry, SE, MM, Ak, C.A,. dalam dialog bertajuk “Jengah: Merebut Simpati Rakyat untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat?” di SMA Taruna Mandara Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar Buleleng, Selasa, 16 April 2024.

"Data ini tidak pernah terungkap. Ini akibat dari pemilihan langsung ini, siapa pun pejabatnya begitu dilantik dia sudah mempersiapkan diri untuk masa jabatan selanjutnya. Sehingga programnya cenderung cepat. Dalam artian cepat mendapatkan tepuk tangan atau pujian, sehingga dipandang berhasil," bebernya dihadapan sejumlah tokoh di Buleleng.

Sugawa Korry berkomitmen akan membangun Buleleng serta masyarakatnya. Selain itu pihaknya juga akan menjamin pembangunan yang dilakukan terbebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). 

Hal tersebut kata Sugawa Korry bukan atas dasar mempersiapkan diri untuk merebut jabatan periode kedua alias pencitraan. "Kami sudah mengecek kesiapan kader. Semuanya semangat," ujarnya bersemangat.