Informasi

Belajar Pengelolaan Sinergitas Pemerintahan dan Masyarakat Adat

Pemkot Denpasar Jadi Objek Studi Komparasi Pemkab Solok Selatan

 Sabtu, 16 Maret 2024, 09:44 WITA

beritabali/ist/Pemkot Denpasar Jadi Objek Studi Komparasi Pemkab Solok Selatan.

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Denpasar. 

Pemerintah Kabupaten Solok Selatan melakukan studi komparasi ke Pemerintah Kota Denpasar, guna mempelajari pengelolaan sinergitas lembaga dan masyarakat adat, serta langkah yang ditempuh untuk mengkolaborasikannya dengan pola pemerintahan di daerah. 

Rombongan Pemkab Solok Selatan sendiri dipimpin oleh Bupati Solok Selatan, H. Khairunas, dan diterima langsung Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, di kantor Walikota Denpasar, pada Jumat (15/3). 

Tampak hadir juga pada pertemuan itu, Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Selatan, Syamsurizaldi, pimpinan OPD dari kedua pihak, serta anggota rombongan lainnya. 

Seperti dijelaskan di awal, Bupati Solok Selatan, H. Khairunas, dalam kesempatan itu,  mengemukakan adapun maksud dan tujuan dari kunjungan kerja ini adalah untuk mempelajari, bagaimana Pemkot Denpasar dapat mengelola kolaborasi dalam menjalankan pemerintahan dengan lembaga dan tokoh adat. 

"Perlu diketahui, di kabupaten Solok Selatan, saat ini terdapat 7 kecamatan, dan 39 nagari (setingkat desa), yang di dalamnya juga terdapat unsur lembaga dan masyarakat adat. Di wilayah kami terdapat Karapatan Adat Nagari (KAN), yang berperan dalam menjaga kelestarian adat istiadat dan budaya daerah, serta mempertahankan nilai-nilai tradisional di tengah arus teknologi yang semakin pesat. Maka melalui kunker ini, kami berharap dapat mempelajari bagaimana Pemkot Denpasar mengelola kolaborasi ini," ungkap Bupati Solok Selatan, H. Khairunas. 

Menanggapi hal ini, Wawali Arya Wibawa  menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan kerja dari Pemkab Solok Selatan ini. Secara umum, Arya Wibawa menjelaskan, peran lembaga dan masyarakat adat di Kota Denpasar amat penting, di samping dalam hal pelestarian adat dan budaya, juga dalam menyokong program yang diadakan pemerintah. 

"Secara umum, intervensi yang kami lakukan ke garis masyarakat adat adalah intervensi pembiayaan, baik dalam pendanaan kegiatan adat dan budaya, hingga yang terbaru adalah penyediaan fasilitas BPJS bagi Klian Banjar Adat, yang kami wujudkan pada akhir tahun 2023 lalu," tuturnya. 

Selebihnya, Arya Wibawa juga berharap, paparan yang disampaikan pada pertemuan ini akan dapat memberikan referensi bagi Pemkab Solok Selatan dalam upaya melestarikan adat dan budaya sebagai salah satu komponen dalam menjalankan roda pemerintahan daerah.

Penulis : Humas Denpasar

Editor : Robby



Berita Beritabali.com di WhatsApp Anda
Ikuti kami




Tonton Juga :





Hasil Polling Calon Walikota Denpasar 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending