Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Joe Biden: Pandemi Covid-19 di AS Sudah Berakhir
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Joe Biden mengatakan bahwa pandemi Covid-19 di Amerika Serikat sudah berakhir walau Negeri Paman Sam masih harus berurusan dengan penyakit tersebut.
Baca juga:
Heboh Putin Jalan Digandeng Erdogan
"Pandemi sudah berakhir. Kami masih punya masalah dengan Covid. Kami masih mengatasinya, tapi pandemi sudah berakhir," ujar Biden dalam acara bincang-bincang di CBS, seperti dikutip AFP, Senin (19/9).
Sembari berbicara, Biden terlihat berjalan di Detroit Auto Show. Ia kemudian menunjuk ke sekitar aula acara tersebut.
"Jika kalian lihat, tak ada lagi orang menggunakan masker. Semua orang tampaknya sehat, jadi rasa semuanya sudah berubah," tutur Biden.
Biden tak menjabarkan lebih lanjut data mengenai tren penularan Covid-19 di AS dan bukti bahwa pandemi di negaranya sudah berakhir.
Namun, pernyataan Biden ini senada dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang mengatakan bahwa akhir pandemi Covid-19 "sudah di depan mata."
Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins yang dirujuk CNN, kasus Covid-19 di AS memang berangsur turun dalam dua pekan belakangan, hingga mencapai sekitar 65 ribu kasus per hari.
Dari puluhan ribu kasus itu, sebagian besar bergejala ringan. Meski demikian, rata-rata kematian harian akibat Covid-19 di AS masih mencapai 400 orang.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pun menyatakan bahwa mereka kini lebih berfokus pada perawatan pasien bergejala parah ketimbang jaga jarak dan karantina.
Pernyataan teranyar Biden ini sendiri terlontar beberapa pekan setelah pemerintahan Biden meminta dana miliaran dolar ke Kongres AS untuk program tes dan vaksin mutakhir Covid-19 menjelang musim gugur.
"Walau kita terus melihat progres luar biasa terkait kemampuan untuk melindungi dan menangani Covid-19, kita harus tetap siaga," ujar Direktur Kantor Bagian Manajemen dan Bujet pemerintah AS, Shalanda Young, kepada Kongres.
Sebagaimana dilansir The Washington Post, Young kemudian berkata, "Untuk melakukan itu, diperlukan sumber daya tambahan. Itulah alasan kami meminta tambahan pendanaan."(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3000 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
