Politik

Hasto Sentil Pohon Tumbang Dekat Rumah Prabowo Jelang Debat Cawapres

 Jumat, 19 Januari 2024, 01:27 WITA

beritabali.com/cnnindonesia.com/Hasto Sentil Pohon Tumbang Dekat Rumah Prabowo Jelang Debat Cawapres

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Nasional. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menyinggung peristiwa pohon tumbang di dekat rumah Prabowo Subianto sebagai pertanda calon presiden nomor urut 2 itu tidak peduli dengan lingkungan.

Hal itu ia sampaikan merespons pertanyaan wartawan mengenai kesiapan Mahfud MD jelang debat cawapres dengan tema isu lingkungan pada Minggu (21/1) mendatang.

Menurutnya, Mahfud sosok yang peduli terhadap lingkungan, sehingga siap beradu gagasan soal Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.

"Ya, (Prof Mahfud) siap berdebat, masalah lingkungan hidup. Orang yang tidak peduli pada lingkungan hidup itu tanda-tandanya pohon di depan rumahnya jatuh," kata Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Rabu (17/1).

Hasto menduga pohon tumbang di depan rumah Prabowo itu adalah buntut pemilik kediaman menggunduli hutan.

"Itu karena hutan-hutan ditebang, ya, jadi pohon di depan rumahnya jatuh," ucapnya.

Hutan-hutan ditebang yang dimaksud Hasto adalah kerusakan hutan buntut dari Food Estate yang telah sering kali dia sebut sebagai proyek gagal.

Bahkan Hasto pernah menyebut proyek food estate di bawah kendali Prabowo selaku menteri pertahanan itu sebagai kejahatan lingkungan.

Hasto mengkritik proyek tersebut yang kini mangkrak dan diduga disalahgunakan. Menurut dia proyek itu hanya berimbas pada penebangan hutan yang tak menghasilkan apapun.

"Dalam praktik pada kebijakan itu ternyata disalahgunakan, dan kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan," kata Hasto di Bogor, Selasa (15/8/2023).

Pernyataan itu disampaikan Hasto sekaligus merespons soal dugaan aliran dana hasil kejahatan lingkungan ke partai politik. Dia meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri kasus tersebut itu.


Halaman :


Berita Beritabali.com di WhatsApp Anda
Ikuti kami




Tonton Juga :





Trending