Wayan Candra dan Kreasi Seni Ogoh-Ogoh
Selasa, 28 Maret 2017,
09:20 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Kreatifitas seni ogoh-ogoh sanggar seni Gases Denpasar telah dikenal masyarakat luas bahkan sudah sampai ke mancanegara. Lahirnya sanggar Gases bermula berkat kegigihan Drs. Wayan Candra dalam menampilkan seni ogoh –ogoh pada ajang Pentas Kesenian Bali tahun 1990.
“Awal berdirinya Gases bermula ketika tahun 1990 ada Pesta Kesenian Bali yang berhasil mengorbitkan nama Gases. Kebetulan saat itu kami mendapatkan juara satu. Selain di Bali kami juga pernah mewakili Bali ke Taman Mini, di sana kami mendapat perhatian khusus. Ogoh – ogoh kami diambil untuk Taman Mini,“ ucap Wayan Candra di kediamannya, di Banjar Lantang Bejuh Sesetan Denpasar.
[pilihan-redaksi]
Di atas lahan pekarangan seluas 5 are tersebut, Wayan Candra telah berhasil menciptakan sanggar beragam seni yang kini telah berkembang pesat, antaranya Seni rupa, Seni tari, Seni karawitan, dan Seni patung. Sanggar Gases pada awalnya hanya singkatan Gajah Sesetan, dan kini telah resmi sebagai organisasi seni.
“Gases awalnya kepanjangan Gajah sesetan, karena desa kami terkenal gajahnya (pura patung gajah ). Lantas kami berkembang karena pengikutnya sudah hampir seluruh Bali. Akhirnya kami beri julukan Gases itu, Gabungan Anak Seni Serba Bisa Bali. Setelah itu kami carikan ijin. Organisasi Gases ini suatu organisasi yang berbadan hukum,“ ujar bapak lima anak ini.
Selama ini Candra tidak pernah mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku ogoh ogoh berupa gabus. Seluruh bahan sudah mudah didapat di Bali.
“Kenapa kami pergunakan gabus, karena dalam kreatifitas anak – anak akan turut memudahkan mengembangkan keahliannya dalam seni mematung," ujarnya.
Definisi Ogoh –Ogoh menurut Candra adalah suatu hasil karya Seni rupa berbentuk tiga dimensi diusung bersama - sama dan ditarik secara ogah -ogah baru disebut Ogoh - Ogoh. Sedangkan yang diam, dipajang begitu saja dinamakan dengan patung.
[pilihan-redaksi2]
Keahlian beragam seni yang digeluti Candra merupakan warisan dari pendahulunya serta dukungan penuh dari anak - anaknya. Kedepan ia tetap optimis bahwa ogoh –ogoh akan berkembang terus sepanjang masa. Kreatifitas dan budaya tersebut harus ditanamkan sejak dini.
“Budaya kita akan melekat ketika telah masuk ke memori anak – anak itu sendiri. Sehingga setelah dia remaja atau dewasa dia akan memperhatikan budayanya sendiri. Bukan kartun saja yang diingat," tambahnya. [bbn/eja/psk]
Reporter: bbn/psk
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025