BNPB: 7 Wilayah di Bali Terdampak Banjir dan Longsor, 14 Korban Meninggal
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Sebanyak tujuh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bali terdampak bencana banjir dan longsor.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pihaknya terus memantau perkembangan situasi pascabencana hidrometeorologi basah yang dilaporkan sejak Rabu (10/9).
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, lebih dari 120 titik banjir menerjang tujuh wilayah administrasi. Jumlah paling tinggi terjadi di Kota Denpasar dengan 81 titik. Sementara itu, di Kabupaten Gianyar terdapat 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan 8 titik, Karangasem dan Jembrana masing-masing 4 titik, serta Klungkung di Kecamatan Dawan.
Untuk tanah longsor, terdapat 12 titik di Kabupaten Karangasem, 5 titik di Gianyar, dan 1 titik di Badung.
“BNPB bersama BPBD Provinsi Bali dan kabupaten/kota terus melakukan pemantauan dan penanganan darurat di lokasi terdampak,” ujar Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Kamis (11/9/2025).
Update Korban
Pusdalops BPBD kabupaten/kota terus memutakhirkan pendataan di lapangan. Data sementara per Kamis (11/9) pukul 11.00 WIB, total korban meninggal dunia yang sudah ditemukan berjumlah 14 jiwa dan 2 warga masih dalam pencarian.
Rinciannya, korban meninggal di Kota Denpasar 8 jiwa, Kabupaten Jembrana 2 jiwa, Gianyar 3 jiwa, dan Badung 1 jiwa. Dua korban hilang teridentifikasi berasal dari Kota Denpasar.
Selain itu, 562 warga mengungsi di beberapa titik pos pengungsian. Rinciannya, 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar. Sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, balai desa, musala, dan banjar dimanfaatkan sebagai tempat pengungsian sementara.
Petugas gabungan masih terus melakukan upaya tanggap darurat, mulai dari pencarian korban hingga pengendalian banjir dan longsor yang berdampak luas bagi masyarakat.
Bantuan BNPB
Untuk mendukung pelayanan warga di pengungsian, BNPB telah menyalurkan bantuan logistik berupa 200 lembar selimut, 200 matras, 300 paket sembako, 50 tenda keluarga, dan 2 tenda pengungsi.
“Selain logistik, BNPB juga menurunkan perahu karet dengan mesin, serta tiga unit pompa air untuk membantu penanganan banjir,” jelas Abdul Muhari. (sumber: BNPB)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rls
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
