Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comPLTS Bikin Tiga Desa di Bali Mandiri Listrik dan Hemat Biaya
BERITABALI.COM, BULELENG.
Pemanfaatan energi terbarukan kini mulai dirasakan langsung oleh masyarakat desa di Bali.
Empat instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) resmi beroperasi di tiga desa, masing-masing di Kabupaten Buleleng, Karangasem, dan Klungkung, dengan total kapasitas 15,37 kWp.
Baca juga:
Dari Desa Pelintasan ke Destinasi Wisata Dunia, Desa Keliki Bangkit Berkat PLTS dan TPS3R
PLTS ini dipasang di Kantor Desa Banjarasem, pompa air PAMSIMAS di Desa Baturinggit, serta dua lokasi di Desa Batununggul, Nusa Penida, yakni Kantor Camat dan SD Negeri 1 Batununggul. Semua instalasi dilengkapi baterai agar listrik tetap bisa dimanfaatkan hingga malam hari.
“Desa Banjarasem itu di banjar, karena sesuai survei kebutuhan listrik di banjar cukup besar, sejak pasang PLTS menurut Perbekel selama 45 hari mereka hanya menggunakan listrik kurang dari sebulan Rp1,5 juta ini hanya 3 Kwh, berarti ga nyampe Rp3 ribu ya,” ujar Chief Executive Officer (CEO) IESR, Fabby Tumiwa pada acara Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Desa Berbasis Energi Terbarukan di Kantor Perbekel Desa Banjarasem, Seririt, Buleleng, Rabu (27/8).
Di Desa Baturinggit, PLTS digunakan untuk menggerakkan pompa air PAMSIMAS yang mengalirkan air bersih ke 150 kepala keluarga. Sementara di Nusa Penida, PLTS di Kantor Camat membantu mengatasi keterbatasan pasokan PLN agar pelayanan publik tetap berjalan, sedangkan di SD Negeri 1 Batununggul mendukung proses belajar mengajar.
Semua sistem dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan penanggung jawab teknis yang sudah dilatih. Dampaknya, desa mampu menghemat biaya listrik hingga 50-60 persen. Dana yang sebelumnya terserap untuk membayar tagihan listrik kini bisa dialihkan untuk kegiatan sosial, ekonomi, dan keagamaan.
“Energi terbarukan harus hadir dalam kehidupan masyarakat desa dan dirasakan langsung manfaatnya, bukan hanya untuk memenuhi listrik, tapi juga untuk mendukung ekonomi rakyat dan pelayanan publik yang hijau dan berkualitas. Inilah wajah nyata transisi energi yang inklusif,” kata Fabby.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra yang hadir dalam peresmian, menegaskan pemerintah mendorong replikasi inisiatif ini di berbagai desa Bali. Menurutnya, PLTS terbukti tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membantu desa mandiri energi dan memperkuat pelayanan publik.
IESR menargetkan proyek percontohan ini dapat diperluas ke seluruh desa di Bali. Upaya ini selaras dengan target Bali Net Zero Emission (NZE) tahun 2045.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/tim
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
