105 Regu SD di Buleleng Meriahkan Lomba Gerak Jalan HUT RI ke-80
BERITABALI.COM, BULELENG.
Hingar bingar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80 mulai terasa di Kabupaten Buleleng. Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) dari seluruh kecamatan tampak bersemangat mengikuti lomba gerak jalan 8 kilometer yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Selasa (4/8).
Sebanyak 105 regu SD berbaris rapi di depan GOR Bhuana Patra Singaraja, mengenakan seragam khas dari sekolah masing-masing. Dengan semangat tinggi, mereka memulai lomba menelusuri rute yang telah ditentukan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan lomba gerak jalan ini menjadi agenda rutin Pemkab Buleleng setiap tahun menjelang perayaan HUT RI. Kegiatan ini bertujuan menanamkan rasa cinta tanah air serta menumbuhkan jiwa nasionalisme pada generasi muda.
“Lomba ini rutin digelar agar para generasi muda memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan negara, serta menumbuhkan jiwa nasionalisme,” ujar Suyasa.
Untuk kategori 8 kilometer tingkat SD, peserta menempuh rute Jalan Ngurah Rai, Jalan Pramuka, Jalan Diponegoro, Jalan Erlangga, Jalan Imam Bonjol, Jalan Gajah Mada, Jalan Veteran, Jalan Pahlawan, Jalan Jendral Sudirman, Jalan A. Yani, dan Jalan Dewi Sartika Selatan, sebelum akhirnya kembali finis di GOR Bhuana Patra Singaraja.
Selain kategori SD, lomba gerak jalan juga digelar untuk tingkat SMP dengan jarak yang sama. Sementara untuk kategori dewasa putri disiapkan rute 17 kilometer, kategori dewasa putra 45 kilometer, dan gerak jalan kocak untuk masyarakat umum.
Koordinator Juri Lomba Gerak Jalan, I Made Sumarga Jaya, menyampaikan ada 35 juri dari berbagai kalangan yang dilibatkan dalam lomba ini. Kriteria penilaian utama adalah ketepatan waktu dengan bobot nilai tertinggi.
“Ketika mereka finish tepat waktu, dapat nilai 300. Ada juga kriteria keindahan seragam, kekompakan, semangat, dan ketertiban dengan bobot nilai 100. Ada juga juri keliling untuk memastikan tidak ada peserta yang melanggar seperti ganti sepatu. Kalau melanggar, langsung didiskualifikasi,” tandasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
