Pemprov Bali Menargetkan 3.000 Kunjungan Wisatawan Tiongkok ke Festival Batur

Senin, 14 Januari 2019, 19:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Melalui agenda Festival Batur yang diadakan pada Februari mendatang, Pemprov Bali ingin menarik setidaknya 60% atau sekitar 3.000 wisatawan Tiongkok untuk datang mengunjungi Festival sebagai tanda bahwa hubungan Bali dan Tiongkok masih kuat meskipun isu penutupan toko beberapa waktu lalu sempat merebak. 
 
“Kita ingin tunjukkan bahwa hubungan yang sudah terjalin sejak ratusan tahun lalu  berjalan dengan baik,” tandas Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dalam rapat Persiapan Festival Batur bersama stake holder pariwisata bertempat di ruang rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (14/1). 
 
Pemprov Bali juga berencana menyelenggarakan Festival Batur yang bercerita tentang sejarah hubungan Bali dan Tiongkok yang sudah terjalin cukup lama. Wagub Cok Ace menyampaikan harapan agar festival tersebut bisa diadakan saat Peak Season atau saat kunjungan wisatwan Tiongkok sedang mencapai puncak ke Bali yaitu pada bulan Februari mendatang. 
 
“Itu pas dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Jadi mungkin kita bisa buat Paradenya pada tanggal 6 Februari mendatang,” jelasnya. Ia juga menambahkan jika Festival Batur akan diselenggarakan selama sebulan penuh hingga menjelang Hari Raya Nyepi. “Jadi festival tersebut juga bisa berbentuk akulturasi budaya Cina dengan Bali,” imbuhnya. 
 
Sementara itu Ngurah Paramartha sebagai penulis buku The Secret Soul of Singa Wangsa menyampaikan jika hubungan Bali dan Tiongkok sudah terjalin dari abad ke-13 atau sejak Kang Cing Wie menjadi ratu dari Raja Subandar. “Peninggalan tersebut bahkan masih ada di Pura Batur, sehingga bisa kita jadikan dasar historis untuk menarik wisatawan,” jelasnya.
 
Ngurah Paramartha mengungkapkan dengan data sejarah tersebut bisa menjadikan dasar untuk menarik wisatawan Tiongkok ke Bali sekaligus mempelajari sejarah yang berhubungan dengan mereka.
 
 
“Bayangkan Perancis bisa mendatangkan puluhan juta wisatawan tiap tahun karena menjual sejarahnya, kita juga bisa, apalagi sejarah tersebut berhubungan langsung dengan negara Tiongkok,” pungkasnya.
logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: Humas Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami