search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nasi Campur Jukut Undis Sukeneli
Rabu, 16 Oktober 2013, 16:20 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Sanur. Menikmati masakan khas Bali akan terasa lebih nikmat sambil berwisata ataupun berlibur. Sebuah warung nasi, berada tak jauh dari kawasan wisata Sanur menyuguhkan olahan kedelai hitam atau kacang undis. Warung ini menyuguhkan semangkok jukut undis ( sayur kedelai hitam ) sebagai menu handalannya yang di “bundling “ dengan nasi campur. Kendati baru berdiri sejak tahun 2010 lalu, Warung Jukut Undis yang berlokasi di Jalan Hangtuah, Sanur, Bali, ramai pembeli.

Warung Jukut Undis ini sangat mudah kita temui, dari kawasan Bali Beach, Sanur menuju pusat Kota, tak jauh menyusuri jalan akan nampak di bagian kiri sebuah poster lebar yang di dalamnya terpampang sang pemilik warung sedang berpose dengan host acara kuliner ternama, Bondan Winarno. Didepannya, sebuah patung ganesha kecil sedang duduk, berhiaskan bunga seakan menyapa pengunjung dengan gemericik air.

Warung Jukut Undis, menu olahan yang disuguhkan merupakan racikan dari Made Sukeneli. Sejak awal ia memang berusaha mengangkat undis sebagai tagline masakan khas lokal. Selain Undis, ada berbagai lauk yang bebas dipilih dalam rak kaca yang dipajang paling depan. Semua olahan pilihan tertata apik berasal dari daging ayam yang dikemas beragam, mulai dari ayam goreng, ayam sisit, abon, kulit, usus dan urab panggang.

“Kami memiliki khas dari berbagai olahan ayam, selain jukut undis dan sambal bongkot. Pembeli yang pernah kesini pasti tahu cita rasa kami “, ungkap penjual sekaligus pemilik warung, Made Sukeneli.

Pembeli bisa memilih aneka lauk yang disediakan mulai dari harga 15 ribu rupiah perporsinya. Tempat yang sempit tidak mengurangi kenyamanan anda menyantap “ bundling ” nasi campur plus Jukut Undis di kawasan pariwisata yang bingar. Ranting pohon kamboja yang menjulur diatas atap warung, memberi kesejukan tatkala matahari memapar di siang hari. Berlokasi persis ditepi Jalan padat Hangtuah. Jalan yang lebar akan cukup lumayan memberi ruang bagi pengendara mobil yang hendak menepi untuk bersantap langsung.

Sukeneli merupakan 'Master Chef' dibalik warung Jukut Undis yang dirintisnya tiga tahun lalu.  Di atas lahan kontrakan, ia dan anak perempuannya membantu merintis warung mungil sampai memiliki cabang di kota lain. Berkat keuletan menyuguhkan kacang Undis di mata pecinta kuliner, secara langsung ia telah membantu petani lokal di kampungnya untuk bisa menyalurkan hasil tani ke wilayah kota sebagai pusat perekonomian.

Perhari, minimal yang ia siapkan 25 kilOgram kacang undis didatangkan langsung dari wilayah kabupaten Singaraja. Untuk wilayah perkotaan, kacang jenis ini diakuinya agak susah didapat. Hal ini membuatnya lebih menjalin hubungan baik dengan petani lokal guna memperoleh Undis secara langsung dan tentunya masih dalam keadaan segar.
 
“ Setiap petani panen, selalu mereka menghubungi kami kemudian mereka membawa kacang Undis langsung dari kebun “, imbuh Sukeneli. Inilah salah satu bentuk kerjasama yang baik antara pelaku usaha dengan petani, guna turut menjaga kearifan lokal dalam menyuburkan pariwisata. (eja)


 

 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami