Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




20% ASI di Bali Kandung Pestisida

Renon

Sabtu, 8 Desember 2007, 17:24 WITA Follow
Beritabali.com

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pakar pertanian, Dr Ir Luh Ketut Kartini M.Sc, menyebutkan 20% air susu ibu (ASI) saat ini ditemukan mengandung racun pestisida. Fakta ini sudah ditemukan di Bali pada 1997 ketika dia melakukan penelitian.

 

Untuk lingkup dunia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui penelitiannya pada 1990 juga menemukan kandungan 20% pestisida pada ASI.


"Berarti, kaum ibu ikut menularkan 20% racun pestisida melalui ASI-nya kepada anak-anaknya yang menyusui," ujar Kartini saat tampil pada acara Rembug Rakyat untuk Keadilan Iklim di wanatilan Gedung DPRD Bali, Sabtu (8/12).



Itu sebabanya, kata Kartini yang juga Ketua Bali Organic Association (BOA), saat ini banyak ditemukan orang usia di bawah 40 tahun sudah mengidap penyakit asam urat.

Terkait dengan kenyataan itu, Kartini yang juga dosen di Fakultas Pertanian Universitas Udayana ini, mengajak semua pihak agar kembali kepada pertanian organik. Dan dia mengingatkan, kebijakan untuk kembali kepada pertanian
organik jangan hanya slogan dan hanya menjadi pemanis di bibir saja. Namun yang diperlukan adalah implementasinya.

"Di Bali ada dikenal Tri Kaya parisudha. Artinya, berpikir, berkata, dan berbuat yang baik. Jadi kalau hanya kata-kata yang manis, dan tidak ada bentuk nyata dalam perbuatan, maka akan sia-sia juga," ujar Kartini.

Kepada pemerintah, kartini berharap agar dalam kebijakannya tetap mengedepankan kearifan lokal yang memberi perhatian pada perlindungan lingkungan. Jangan lagi ada praktek-praktek eksploitasi alam dan lingkungan.



Apalagi sampai mengeksploitasi gunung untuk tujuan pengeboran gas, Kartini sangat tidak setuju. Karena di Bali, gunung memiliki makna kesucian.

"Seperti proyek pengeboran di Bedugul, saya sangat tak setuju," tandasnya. (sss)

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami