Presiden Prabowo Resmikan KEK Sanur Tanpa Kehadiran Gubernur Koster
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Kota Denpasar, Provinsi Bali, Rabu (25/6/2025).
Kehadiran orang nomor satu di Indonesia ini berlangsung tanpa didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta.
Ketidakhadiran pimpinan daerah Bali tersebut disebabkan agenda keduanya yang sedang mengikuti retret gelombang II sejak 22 hingga 26 Juni 2025. Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, yang menyatakan sudah menyampaikan laporan resmi kepada Presiden.
"Pak Gubernur kan sedang retret, kan ada pembagian tugas kan ada Kapolda dan Pangdam, Bandara kami sudah mendapat tugas. Sudah ada koordinasi. Beliau (Koster-red) sudah menyampaikan mempermaklumkan tidak bisa hadir, sudah dilaporkan ke Presiden bahwa pak Gubernur dan Wakil Gubernur sudah dilaporkan ke beliau," ungkap Dewa Made Indra usai acara peresmian.
Meski tanpa kehadiran kepala daerah Bali, pelaksanaan agenda kunjungan Presiden tetap berjalan lancar. Seluruh pengamanan dan penyambutan telah dikoordinasikan bersama Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, serta otoritas Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Dalam peresmian itu, Presiden Prabowo memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membangun KEK Sanur, menyebut kawasan ini sebagai terobosan penting dalam layanan kesehatan nasional.
"Saya ingin juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas semua pihak yang telah merintis pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus ini yang diperuntukkan untuk kesehatan. Saya kira ini adalah suatu terobosan yang pertama kali di republik kita,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya di Bali Beach Convention Center.
KEK Sanur dikembangkan sebagai world-class Health & Tourism Destination yang diharapkan dapat mengurangi jumlah masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri serta menekan pengeluaran devisa.
“Kita tadi sudah diberitahu bahwa begitu banyak warga negara Indonesia yang mencari pengobatan di luar negeri yang mengakibatkan juga pengeluaran devisa kita yang sangat besar. Dengan inisiatif ini, kita bisa memberi pelayanan kesehatan yang tidak kalah dengan yang terbaik di dunia,” tambahnya.
Selain untuk masyarakat Indonesia, KEK Sanur juga ditargetkan menjadi destinasi unggulan bagi pasien internasional. Hingga tahun 2045, kawasan ini diproyeksikan menyerap 18.375 tenaga kerja, menekan devisa hingga Rp86 triliun, serta menciptakan potensi devisa baru sebesar Rp19,6 triliun.
Fasilitas di KEK Sanur mencakup Bali International Hospital, hotel bintang lima, pusat konvensi berkapasitas 5.000 orang, Ethnobotanical Garden seluas 4,9 hektare dengan lebih dari 380 jenis tanaman obat, serta area komersial dan sentra UMKM untuk mendukung pelaku usaha lokal.
Presiden Prabowo juga memberi apresiasi kepada mitra luar negeri yang berkontribusi dalam proyek ini.
"Dan kepada sahabat-sahabat di luar negeri, sekali lagi terima kasih atas partisipasinya, terima kasih atas dukungannya. Saya kira Kawasan Ekonomi Khusus Pelayanan Medis dan Kesehatan ini merupakan suatu hal yang dapat dibanggakan oleh Indonesia dan partisipasinya sangat kami hargai,” ucap Presiden.
Hadir mendampingi Presiden dalam peresmian itu antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/tim