search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Fasilitas LNG Pertama di Bali Resmi Beroperasi di Tabanan
Sabtu, 31 Mei 2025, 12:11 WITA Follow
image

bbn/dok Wira Energi/Fasilitas LNG Pertama di Bali Resmi Beroperasi di Tabanan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Fasilitas niaga Liquefied Natural Gas (LNG) pertama di Bali resmi beroperasi di Kabupaten Tabanan. 

Berlokasi di Desa Meliling, fasilitas ini dibangun oleh PT Wira Energi (WE) sebagai pusat distribusi strategis LNG bagi sektor komersial dan industri di Pulau Dewata.

Founder & CEO Wira Energi, Wira Rahardja, menegaskan bahwa keberadaan fasilitas ini menjadi langkah penting dalam memperluas akses energi bersih berbasis produksi dalam negeri di Bali.

"Setelah memimpin pengembangan pabrik likuifaksi LNG pertama di Jawa, kami percaya bahwa penguatan infrastruktur distribusi di wilayah seperti Bali akan mempercepat transisi energi nasional. Ini baru permulaan," ujarnya saat acara peresmian di Meliling, Tabanan, Jumat (30/5/2025).

Wira menyebutkan, peresmian fasilitas LNG di Tabanan sekaligus menjadi bentuk dukungan nyata terhadap visi Pemerintah Provinsi Bali menuju Net Zero Emission 2045. Fasilitas ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Bali pada bahan bakar fosil impor seperti LPG dan diesel.

"Termasuk juga mendorong pemanfaatan energi bersih di berbagai sektor, termasuk pariwisata dan manufaktur," tambahnya.

Fasilitas ini memiliki kapasitas tangki microbulk mulai dari 1.000 hingga 10.000 liter, memanfaatkan sistem berbasis Internet of Things (IoT) yang memungkinkan pelanggan memantau konsumsi gas secara real-time, melihat stok, dan menerima pengisian ulang otomatis.

Dalam hal pendistribusian, fasilitas LNG di Tabanan didukung armada Mobile Refueling Unit (MRU) yang dirancang khusus sesuai kondisi jalan di Bali, menjamin kelancaran pengiriman ke pelanggan.

Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur Migas, Anggawira, memberikan apresiasi terhadap hadirnya fasilitas ini.

"Potensi gas bumi di Indonesia ini luar biasa. Khususnya di Bali, terdapat peluang besar untuk menggali potensi tersebut agar wilayah ini memiliki ketahanan dan kemandirian energi berbasis gas bumi," katanya.

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas ESDM, Laode Sulaeman, menyebut target Net Zero Emission nasional 2060 masih jauh dari ideal.

"Sampai saat ini kita baru mencapai sekitar 15% bauran energi terbarukan. Kita perlu menurunkan konsumsi bahan bakar minyak dan mendorong teknologi bersih pada pembangkit berbasis batu bara. Pemanfaatan gas bumi dalam negeri adalah jawaban yang tepat untuk menjembatani transisi tersebut," ucap Laode.

LNG yang diproduksi dan didistribusikan dari fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan di Bali, mulai dari hotel, restoran, kafe, dapur komersial, boiler industri, laundry komersial, rumah sakit hingga pembangkit listrik.

Dengan keunggulan harga yang kompetitif, lebih ramah lingkungan dengan pengurangan emisi CO2 sekitar 25%, serta teknologi pengisian tanpa residu, kehadiran fasilitas LNG di Tabanan menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan energi bersih dan mandiri di Bali. (sumber: beritasatu.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami