search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bisa Kalahkan Saham Global, Ini Kekuatan Strategi Bitcoin
Minggu, 18 Mei 2025, 19:21 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Bisa Kalahkan Saham Global, Ini Kekuatan Strategi Bitcoin.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Bitcoin bukan hanya jadi incaran para investor ritel. Di balik layar, ada perusahaan besar yang menjadikannya sebagai strategi utama untuk mengerek valuasi mereka. 

Bahkan, seorang analis baru-baru ini menyebut bahwa strategi ini bisa membuat perusahaan publik tertentu menyalip semua saham global termasuk raksasa seperti Microsoft. Apa rahasianya?

Strategi Simpan Bitcoin, Bukan Sekadar Tren

Tren perusahaan membeli Bitcoin bukan hal baru, tapi yang satu ini jauh lebih ambisius. Strateginya sederhana tapi ekstrem: menyimpan Bitcoin dalam jumlah besar sebagai aset utama perusahaan, bukan lagi sekadar cadangan kas. Langkah ini membuat entitas mereka lebih mirip “Bitcoin fund” daripada perusahaan teknologi konvensional.

Alih-alih menyimpan dolar atau obligasi, mereka menjadikan BTC sebagai aset inti untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuatan keuangan jangka panjang. Ini bukan spekulasi harian, tapi akumulasi agresif.

Bitcoin Sebagai Aset: Kenapa Dianggap Superior?

Analis menyebut Bitcoin sebagai “pristine collateral” aset paling murni yang bisa dijadikan jaminan. Kenapa?

- Jumlahnya terbatas: Hanya ada 21 juta BTC yang akan pernah ada.

- Likuid dan global: Bisa diakses siapa saja, kapan saja.

- Tidak bisa dipalsukan atau disensor.

Karakter ini membuat Bitcoin dianggap lebih unggul dibanding obligasi pemerintah atau emas digital. Maka tak heran, ketika inflasi membayangi dan utang global meningkat, beberapa perusahaan memilih BTC sebagai perlindungan nilai.

Bukti Nyata: Perusahaan yang Pegang Ratusan Ribu BTC

Salah satu perusahaan publik telah mengumpulkan 568.840 Bitcoin, senilai hampir Rp 966 triliun. Jumlah ini menjadikannya pemegang BTC terbesar di dunia dalam skala korporasi. Mereka bahkan berhasil menghimpun dana $12 miliar hanya dalam 50 hari dan seluruhnya digunakan untuk membeli lebih banyak BTC.

Analis Jeff Walton menyebut bahwa dengan strategi ini, perusahaan tersebut berpotensi menjadi “saham nomor satu di dunia”, mengalahkan semua perusahaan publik lainnya dari segi valuasi.

Bisa Salip Saham Global? Ini Analisisnya

Perusahaan seperti Microsoft saat ini punya kapitalisasi pasar lebih dari $3,3 triliun. Tapi analis percaya bahwa dengan lonjakan harga Bitcoin yang berkelanjutan, valuasi perusahaan pemegang BTC raksasa ini bisa melejit.

Jika harga BTC naik jadi $1 juta seperti yang diprediksi beberapa tokoh industri, maka nilai kepemilikan BTC saja sudah cukup untuk menyaingi saham-saham blue-chip global. Strategi ini disebut-sebut sebagai cara tercepat bagi perusahaan untuk melompati hierarki pasar saham.

Risiko yang Tetap Harus Diwaspadai

Tentu saja strategi ini tidak tanpa risiko. Michael Saylor tokoh di balik strategi agresif ini pernah menyebut bahwa Bitcoin bisa saja anjlok 90% dan stagnan selama 4–5 tahun. Jika itu terjadi, perusahaan bisa terkena tekanan besar, terutama dari investor jangka pendek dan pihak yang terlibat dalam struktur utang.

Namun mereka mengklaim bahwa struktur permodalan mereka sudah dirancang agar tetap bertahan, bahkan saat pasar ambruk.
Pelajaran untuk Investor Retail

Pertanyaannya: apakah strategi seperti ini bisa ditiru oleh investor retail?

Jawabannya: tidak secara utuh, karena skala dan modalnya berbeda. Tapi ada beberapa pelajaran penting:

- Pentingnya conviction alias keyakinan jangka panjang terhadap aset.

- Disiplin dalam akumulasi, misalnya lewat metode Dollar Cost Averaging (DCA).

- Paham risiko, terutama saat pasar terlalu volatil.

Semua itu bisa Anda pelajari lebih dalam lewat sumber edukatif seperti akademi kripto agar langkah Anda semakin matang saat investasi.

Harga BTC Hari Ini (per 15 Mei 2025)

- Harga: Rp 1.700.259.486,89

- Volume 24 jam: Rp 749 triliun

- Kapitalisasi pasar: Rp 33,77 triliun

- Suplai beredar: 19,86 juta BTC

- Sentimen pasar: 82% Bullish

Data ini menunjukkan bahwa Bitcoin masih berada di fase konsolidasi setelah reli besar sebelumnya. Untuk update rutin, Anda bisa pantau harga Bitcoin hari ini secara realtime.

Kesimpulan

Strategi simpan Bitcoin bukan hanya bisa mendorong nilai perusahaan tapi juga mengubah struktur kekuatan pasar global. Ketika satu perusahaan bisa naik kelas hanya karena akumulasi BTC, itu jadi sinyal kuat bahwa Bitcoin tak lagi dianggap remeh. Namun seperti semua strategi, Anda harus pahami risiko dan perhitungkan langkah dengan cermat.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami