Kenali Penyebab Pegal Linu Pada Orang Dewasa, PAFI Berikan Solusi Pengobatan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Berbicara tentang gangguan kesehatan pada orang dewasa, salah satu yang sering dialami setelah bekerja seharian adalah pegal linu. Pegal linu sebenarnya bukan kondisi yang serius dan berbahaya.
Pegal linu biasanya terjadi karena stres, kurang tidur, aktivitas yang terlalu berat, atau bagian tubuh yang bekerja terlalu banyak. Sebagian orang dewasa juga kurang berolahraga, kekurangan vitamin D, dan dehidrasi juga bisa menyebabkan pegal linu. Prevalensi pegal linu, atau nyeri otot, cukup tinggi di Indonesia, dengan estimasi sekitar 45-59%.
PAFI dengan alamat website pafikabupatenindramayu.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berkomitmen untuk mendukung pembangunan nasional yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan konstitusi negara, sehingga profesi farmasi dapat berkontribusi dalam menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat Indonesia.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab pegal linu pada orang dewasa, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya pegal linu pada orang dewasa?
Pada umumnya, pegal linu adalah kondisi yang ditandai dengan rasa nyeri, kaku, atau tidak nyaman pada otot dan jaringan di sekitar sendi, yang sering muncul setelah penggunaan otot yang berlebihan, tekanan, atau aktivitas fisik berat seperti olahraga.
Sensasi pegal linu bisa dirasakan di berbagai bagian tubuh, seperti tangan, kaki, punggung, leher, dan bahu, dan dapat berupa nyeri tumpul, kaku, atau rasa tidak nyaman. Pegal linu biasanya muncul saat melakukan aktivitas fisik tertentu atau setelahnya, dan bisa bersifat ringan hingga parah, bahkan bertahan lama jika tidak ditangani dengan baik. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya pegal linu pada orang dewasa yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Aktivitas fisik berlebihan dan kelelahan otot
Salah satu penyebab paling umum pegal linu adalah aktivitas fisik yang berlebihan, terutama jika tubuh tidak terbiasa dengan intensitas tersebut. Misalnya, olahraga berat tanpa pemanasan yang cukup, mengangkat beban berat, atau melakukan pekerjaan fisik yang membutuhkan gerakan berulang-ulang dapat menyebabkan otot menjadi tegang dan lelah. Akumulasi asam laktat di otot akibat metabolisme anaerobik juga dapat memicu rasa nyeri dan kaku.
2. Postur tubuh yang salah
Postur tubuh yang buruk saat duduk, berdiri, atau tidur dapat menimbulkan tekanan berlebih pada otot dan sendi tertentu. Misalnya, duduk membungkuk di depan komputer dalam waktu lama dapat menyebabkan ketegangan otot leher dan punggung atas. Begitu pula tidur dengan posisi yang tidak mendukung bisa menyebabkan pegal di leher dan bahu. Postur yang tidak ergonomis ini lama-kelamaan menyebabkan otot menjadi kaku dan nyeri.
3. Kurang tidur dan kualitas tidur yang buruk
Faktor selanjutnya yang menyebabkan badan pegal linu adalah kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk pemulihan otot dan jaringan tubuh. Kurang tidur membuat tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki kerusakan otot yang terjadi selama aktivitas sehari-hari. Akibatnya, otot menjadi lebih mudah lelah dan nyeri, sehingga pegal linu lebih sering terjadi.
4. Stres dan ketegangan emosional
Stres psikologis ternyata juga berpengaruh besar terhadap kondisi otot. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh secara otomatis menegang, terutama di area leher, bahu, dan punggung. Ketegangan otot yang berlangsung lama ini menyebabkan rasa nyeri dan pegal yang tidak kunjung hilang. Selain itu, stres juga dapat mengganggu pola tidur dan nafsu makan, yang semakin memperburuk kondisi otot.
5. Kekurangan nutrisi
Nutrisi yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan otot dan tulang. Kekurangan vitamin D, magnesium, dan kalsium dapat menyebabkan otot menjadi lemah dan mudah kram atau pegal. Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium yang penting untuk kontraksi otot, sedangkan magnesium membantu relaksasi otot. Kekurangan nutrisi ini sering terjadi pada orang yang pola makannya kurang seimbang atau memiliki gangguan penyerapan nutrisi.
6. Kebiasaan duduk atau berdiri terlalu lama
Orang yang memiliki pekerjaan dengan aktivitas statis seperti duduk di depan komputer sepanjang hari atau berdiri lama tanpa bergerak dapat mengalami pegal linu. Posisi statis menyebabkan aliran darah ke otot berkurang sehingga otot menjadi kaku dan nyeri. Kurangnya gerakan juga menyebabkan otot kehilangan fleksibilitas dan kekuatan.
7. Kondisi medis lainnya
Faktor terakhir yang menyebabkan pegal linu adalah kondisi medis tertentu seperti fibromyalgia, arthritis, sindrom kelelahan kronis dan gangguan saraf. Berbagai jenis gangguan ini dapat menyebabkan nyeri otot dan kelelahan menyeluruh. Sehingga penting untuk mendapatkan pengobatan segera apabila mengalami pegal linu.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati pegal linu pada orang dewasa?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari pegal linu pada orang dewasa. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala pegal linu serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Paracetamol
Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang efektif untuk nyeri ringan hingga sedang dan demam. Paracetamol bekerja pada pusat nyeri di otak tanpa efek antiinflamasi yang kuat. Obat ini relatif aman jika digunakan sesuai dosis dari apoteker. Contoh produk yang tersedia di apotek seperti panadol. Dosis umumnya adalah 500 mg - 1 gram setiap 4-6 jam, maksimal 4 gram per hari.
2. Ibuprofen
Ibuprofen adalah obat yang memiliki efek analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun demam), dan antiinflamasi. Cocok untuk nyeri otot yang disertai pembengkakan atau peradangan. Contoh produk yang tersedia di apotek seperti neo rheumacyl, advil, motrin. Dosis umumnya berkisar 200-400 mg setiap 6-8 jam, maksimal 1200 mg per hari.
3. Counterpain
Counterpain adalah obat topikal yang mengandung metil salisilat, menthol, dan eugenol yang memberikan sensasi hangat dan dingin bergantian, membantu meredakan nyeri otot dan sendi. Counterpain tersedia di apotek terdekat.
4. Salonpas koyo
Salonpas koyo mengandung metil salisilat, l-menthol, dan dl-camphor yang bekerja sebagai analgesik dan vasodilator lokal untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi nyeri.
5. Hotin cream
Hotin cream adalah krim analgesik yang digunakan untuk meredakan pegal-pegal, nyeri otot, dan nyeri sendi pada orang dewasa. Krim ini bekerja dengan memberikan sensasi hangat pada kulit yang membantu mengalihkan rasa sakit dan melemaskan otot yang tegang, sehingga memberikan efek nyaman dan relaksasi.
Selain menggunakan obat-obatan yang telah direkomendasikan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala pegal linu pada orang dewasa adalah lebih banyak minum air putih dan air jahe hangat. Air jahe sangat efektif digunakan untuk meredakan pegal linu dan nyeri otot.
Jahe mengandung senyawa aktif seperti gingerol dan shogaol yang memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik, sehingga membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit pada otot. Minumlah air jahe hangat secara rutin 1-2 kali sehari untuk hasil optimal.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/adv