search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kenali Penyebab Asam Urat di Kaki Kambuh, PAFI Berikan Solusi Pengobatan
Sabtu, 3 Mei 2025, 20:55 WITA Follow
image

bbn/EyeEm dari Freepik/ilustrasi/Kenali Penyebab Asam Urat di Kaki Kambuh, PAFI Berikan Solusi Pengobatan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Berbicara tentang gangguan kesehatan pada remaja hingga orang dewasa, salah satunya yang sering kambuh di waktu tertentu adalah asam urat. 

Gejala asam urat kambuh biasanya muncul secara tiba-tiba dan ditandai oleh beberapa keluhan khas pada persendian, terutama di jempol kaki, tetapi juga bisa terjadi di sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari.  Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia dibawah 34 tahun sebesar 32% dan diatas usia 34 tahun sebesar 68%.

PAFI dengan alamat website pafiluwuk.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia menjadi wadah yang mempersatukan tenaga teknis kefarmasian di Indonesia, menjaga dan mengembangkan standar praktik kefarmasian yang profesional dan beretika, serta berperan dalam advokasi dan pembentukan kebijakan kesehatan yang mendukung kemajuan profesi farmasi serta pelayanan kesehatan masyarakat.

Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab asam urat di kaki kambuh, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya asam urat di kaki kambuh?

Pada umumnya, asam urat memang dapat kambuh, terutama pada kaki. Penderita akan merasakan nyeri yang muncul secara mendadak, sangat tajam, berdenyut, dan tak tertahankan, sering kali terasa seperti ditusuk-tusuk atau terbakar. Nyeri akibat asam urat paling parah biasanya terjadi dalam 4-12 jam pertama setelah serangan dimulai, dan bisa membangunkan penderitanya di malam hari. 

Sendi yang terkena asam urat akan membengkak, terasa lunak saat ditekan, dan kulit di sekitar sendi tampak kencang serta mengilap akibat peradangan. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya asam urat di kaki sering kambuh yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Konsumsi makanan tinggi purin

Purin adalah senyawa yang secara alami terdapat dalam berbagai jenis makanan. Saat purin dipecah oleh tubuh, akan menghasilkan asam urat sebagai produk sampingan. Jika produksi asam urat berlebihan atau proses pengeluarannya terganggu, maka asam urat akan menumpuk di dalam darah dan membentuk kristal di sendi, khususnya di kaki. 

Makanan tinggi purin seperti daging merah (sapi, kambing), jeroan (hati, ginjal, otak), makanan laut (kerang, udang, kepiting, cumi), makanan dengan olahan kacang dan beberapa jenis ikan (sarden, makarel) sangat berpotensi menaikkan kadar asam urat.

2. Mengonsumsi minuman beralkohol

Alkohol, terutama bir dan minuman keras, dapat meningkatkan produksi asam urat dan menghambat pengeluarannya oleh ginjal. Alkohol juga menyebabkan dehidrasi yang memperburuk kondisi ini.Konsumsi alkohol secara berlebihan sering menjadi pemicu utama kambuhnya asam urat, terutama saat malam hari.

3. Dehidrasi atau kekurangan cairan

Tubuh yang kekurangan cairan akan mengalami penurunan fungsi ginjal dalam membuang asam urat. Akibatnya, kadar asam urat dalam darah meningkat dan kristal asam urat mudah terbentuk di sendi kaki. Dehidrasi bisa terjadi akibat kurang minum, cuaca panas, atau aktivitas fisik berat tanpa penggantian cairan yang cukup.

4. Obesitas atau kelebihan berat badan

Orang dengan berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi mengalami asam urat kambuh karena lemak tubuh berlebih dapat meningkatkan produksi asam urat. Kemudian, organ ginjal menjadi kurang efisien dalam membuang asam urat. Obesitas juga terkait dengan resistensi insulin yang dapat meningkatkan kadar asam urat.

5. Faktor genetik dan jenis kelamin

Faktor selanjutnya yang menyebabkan asam urat adalah faktor keturunan atau genetik serta jenis kelamin. Pria lebih rentan mengalami asam urat karena kadar hormon testosteron yang mempengaruhi metabolisme asam urat. Wanita biasanya memiliki kadar asam urat lebih rendah, tetapi setelah menopause, kadar asam urat wanita cenderung meningkat sehingga risiko serangan asam urat juga naik. Peningkatan usia juga berkontribusi karena fungsi ginjal menurun seiring bertambahnya usia.

6. Kondisi medis lainnya

Faktor terakhir yang menyebabkan asam urat di kaki sering kambuh adalah kondisi medis lainnya seperti penyakit diabetes mellitus yang menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan kadar asam urat. Penderita hipertensi juga mengalami gangguan saat proses pembuangan asam urat. Hal ini cukup berbahaya bagi kesehatan, sehingga membutuhkan pengobatan dengan segera.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati asam urat di kaki kambuh?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari asam urat di kaki yang sering kambuh. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala asam urat di kaki serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID)

Obat NSAID adalah golongan obat yang paling sering diresepkan oleh apoteker. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX-1 dan COX-2) yang berperan dalam produksi prostaglandin, zat yang menyebabkan nyeri dan inflamasi. Dengan berkurangnya prostaglandin, nyeri dan pembengkakan berkurang. Apoteker akan meresepkan obat seperti diklofenak (voltaren, aclonac) dengan dosis 50 mg 2-3 kali sehari, atau ibuprofen, dengan dosis umum 400-800 mg 3 kali sehari.

2. Colchicine

Colchicine adalah obat terbaik untuk mengurangi peradangan sendi akibat asam urat. Obat ini bekerja dengan menghambat migrasi neutrofil ke lokasi inflamasi dan mengurangi respons inflamasi akibat kristal asam urat di sendi. Dosis awal yang apoteker berikan berkisar 1-1,2 mg (biasanya 2 tablet 0,6 mg), kemudian diikuti 0,6 mg per jam.

3. Kortikosteroid

Obat golongan kortikosteroid dapat menekan sistem imun dan inflamasi dengan sangat efektif, mengurangi pembengkakan dan nyeri. Apoteker akan meresepkan prednison oral untuk mengobati asam urat di kaki yang sering kambuh. Dosisnya bervariasi, biasanya 20-40 mg/hari selama 5-10 hari.

4. Allopurinol

Allopurinol adalah obat yang dapat menghambat enzim xanthine oksidase yang mengubah purin menjadi asam urat, sehingga produksi asam urat menurun. Dosis yang diberikan biasanya dimulai dari 100 mg/hari, kemudian ditingkatkan secara bertahap hingga dosis efektif (200-300 mg/hari atau lebih) sesuai kadar asam urat dan toleransi pasien.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala asam urat di kaki yang sering kambuh seperti mengonsumsi air putih lebih banyak dan minum air jahe hangat. Air jahe mengandung senyawa anti inflamasi seperti gingerol dan zingeron yang dapat membantu meredakan nyeri dan pembengkakan pada sendi akibat asam urat. Cara penggunaannya adalah cukup rebus jahe segar dan minum air rebusannya 2-3 kali sehari.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami