Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comMakna Tradisi Membersihkan Altar yang Jadi Bagian Penting Menyambut Imlek
BERITABALI.COM, TABANAN.
Menyambut perayaan Imlek, tradisi membersihkan altar menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Tionghoa.
Menurut Edi Gunawan, pengelola Biokong Kongco Bio/Vihara Dharma Cattra, Kabupaten Tabanan, altar yang bersih mencerminkan hati yang bersih saat berdoa, yang merupakan simbol penting dalam menyambut Tahun Baru Tionghoa.
“Altar yang bersih mencerminkan hati yang bersih saat berdoa. Ini adalah bentuk penghormatan kita kepada leluhur dan juga persiapan spiritual untuk menyambut tahun baru,” ungkap Edi Gunawan, Rabu (22/1/2025).
Baca juga:
Kabupaten Toleransi, Bupati Sanjaya Pimpin Parade Nusantara Festival Imlek dan Cap Go Meh
Selain membersihkan altar, terdapat pula beberapa sarana sembahyang yang wajib disiapkan, seperti kue keranjang dan jeruk kuning. Edi Gunawan menjelaskan, kue keranjang bukan hanya sebagai simbol kebersamaan, tetapi juga sebagai harapan manis di tahun baru.
Meskipun demikian, saat ini banyak masyarakat yang memilih untuk membeli kue keranjang daripada membuatnya sendiri, karena lebih praktis.
“Tradisi ini tetap dilestarikan oleh umat Tionghoa untuk menjaga nilai-nilai spiritual dan budaya, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur serta doa bagi keberkahan di tahun yang akan datang,” tambahnya.
Perayaan Imlek tahun ini diharapkan dapat berjalan lancar dan penuh berkah, serta terus mempererat hubungan antar sesama masyarakat, menjaga warisan budaya, dan memperkuat nilai-nilai spiritual di tengah kemajuan zaman.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
