Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Kinerja Industri Jasa Keuangan di Bali-Nusra Tetap Resilien
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali melaporkan bahwa kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara per Agustus 2024 tetap resilien dan stabil.
Dukungan permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, serta profil risiko yang terjaga menjadi pilar utama dalam menjaga kinerja ini.
Menurut data yang dirilis oleh OJK, penyaluran kredit mencapai Rp225,96 triliun, tumbuh 8,30 persen year-on-year (yoy). Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 6,85 persen. Dari total penyaluran, sekitar 57,85 persen dialokasikan untuk kredit produktif, dengan 36,69 persen untuk Modal Kerja dan 21,16 persen untuk Investasi.
Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menjelaskan bahwa tingginya pertumbuhan kredit investasi, yang meningkat sebesar Rp8,44 triliun atau 21,44 persen yoy, mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian di Bali dan Nusa Tenggara.
Sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha mendominasi penyaluran kredit dengan 42,15 persen, diikuti oleh Sektor Perdagangan Besar dan Eceran yang menyumbang 25,29 persen.
"Pertumbuhan kredit yang signifikan menunjukkan dukungan perbankan terhadap UMKM, yang berperan vital dalam menciptakan lapangan kerja dan menjaga daya beli masyarakat," tambahnya.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga menunjukkan pertumbuhan positif, mencapai Rp275,53 triliun dengan pertumbuhan 13,84 persen yoy. Hal ini didorong oleh kenaikan nominal tabungan dan giro.
Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Agustus 2024 tercatat sebesar 82,01 persen, mencerminkan bahwa pertumbuhan DPK lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit. Kualitas kredit perbankan di wilayah ini tetap terjaga dengan rasio Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 2,95 persen.
Di sektor pasar modal, jumlah investor di Bali dan Nusa Tenggara menunjukkan pertumbuhan yang pesat, mencapai 217.531 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 25,06 persen yoy. Nilai transaksi saham mencapai Rp3,22 triliun, meningkat 27,99 persen.
Secara keseluruhan, OJK Bali optimis bahwa dengan modal yang kuat dan pengelolaan risiko yang baik, IJK di Bali dan Nusa Tenggara akan terus tumbuh dan berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga
Berita Terpopuler
Karyawan Studio Tatto Gantung Diri Sambil Live TikTok di Kos Denpasar
Dibaca: 8205 Kali
Pesan Terakhir Pelajar SMP di Denpasar yang Tewas Gantung Diri
Dibaca: 6443 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem